Wall Street Naik, Pidato Powell Hindari Komentar Soal Kebijakan Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (10/1), dipimpin kenaikan indeks Nasdaq yang naik hingga 1%. Investor lega lantaran Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menahan diri untuk mengomentari kebijakan suku bunga dalam pidatonya.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 186,45 poin, atau 0,56% ke level 33.704,1, S&P 500 naik 27,16 poin, atau 0,70%, ke level 3.919,25; dan Nasdaq Composite naik 106,98 poin, atau 1,01% ke level 10.742,63.

Saham sektor komunikasi mencatat kinerja terbaik. Sedangkan sektor energi naik seiring kenaikan harga minyak.


Saham Amazon.com Inc. naik 2,9% dan memberi dorongan terbesar bagi Nasdaq dan S&P 500.

Baca Juga: Wall Street Naik, Powell Tak Memberikan Komentar Jelas Soal Prospek Kebijakan Moneter

Saham Microsoft Corp naik 0,8%, sehari setelah Semafor, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, melaporkan bahwa perusahaan teknologi sedang dalam pembicaraan untuk menginvestasikan US$ 10 miliar pada OpenAI pemilik ChatGPT.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,02 miliar saham, dengan rata-rata 10,91 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Dalam penampilan publik pertamanya tahun ini, Powell mengatakan bahwa kemandirian The Fed sangat penting untuk memerangi inflasi.

Komentar pejabat Fed lainnya baru-baru ini telah mendukung pandangan bahwa bank sentral harus tetap agresif menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.  Pejabat Fed Michelle Bowman mengatakan pada hari Selasa bank harus menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk memerangi inflasi yang tinggi.

"Semua orang bergantung pada setiap kata dari The Fed," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York. 

"Powell tidak benar-benar mengatakan apa tentang kebijakan," tambahnya.

Kini investor menunggu laporan inflasi AS yang akan dirilis pada hari Kamis. Data inflasi diperkirakan akan menunjukkan moderasi harga secara tahunan pada bulan Desember.

Para pedagang bertaruh pada kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan kebijakan Fed di bulan Februari.

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Dibuka Turun Setelah Komentar Powell, Selasa (10/1)

Beberapa investor mengharapkan tanda-tanda bahwa Fed akan segera mengambil jeda setelah menaikkan suku bunga sebanyak tujuh kali pada tahun 2022.

"Ada beberapa indikasi bahwa inflasi melambat secara signifikan. Apa yang benar-benar dicari investor adalah gap down dalam data inflasi utama yang mungkin bisa menarik perhatian The Fed," kata Ghriskey.

Pekan ini mulai masuk musim laporan pendapatan kuartal keempat untuk perusahaan S&P 500, dengan hasil dari beberapa bank terbesar Wall Street yang akan dirilis akhir pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi