Wall Street Naik Seiring Turunnya Yield US Treasury, Investor Pantau Rilis Pendapatan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (24/10), karena aksi jual di treasury AS mereda. Sementara itu, saham General Electric dan Coca Cola melonjak karena perkiraan pendapatan yang optimistis.

Mengutip Reuters, Selasa (24/10), indeks Dow Jones Industrial Average naik 153,23 poin, atau 0,47% ke level 33.089,64. S&P 500 naik 18,75 poin, atau 0,44% ke level 4,235.79, sedangkan Nasdaq Composite naik 66,67 poin, atau 0,51% ke level 13,084.99 pada bel pembukaan perdagangan.

Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun terakhir berada di 4,8504%, setelah menembus angka 5% di sesi sebelumnya.


“Kemarin, Bill Ackman, kepala di Pershing Square, (yang) bersikap sangat bearish pada obligasi AS selama beberapa bulan, menutup posisi bearish tersebut… dia memiliki rekam jejak yang sangat baik dari perspektif makro dalam menyebut segala sesuatunya baik-baik saja di masa lalu. ,” kata Dan Boardman-Weston, CEO BRI Wealth Management.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Mixed Usai Yield US Treasury Turun

“Dampak suku bunga terhadap perekonomian masih tertinggal, jadi kita baru sekarang benar-benar mulai melihat kenaikan suku bunga tersebut berdampak besar dan mulai berdampak pada perekonomian yang mendasarinya.”

Pada perdagangan pre market, saham General Electric melonjak 5,9% setelah produsen mesin pesawat tersebut menaikkan perkiraan laba setahun penuhnya, sementara saham Coca-Cola naik 2,8% karena menaikkan prospek penjualan tahunannya.

Saham General Motors naik 1,3% setelah mengalahkan perkiraan laba kuartal ketiga, sementara saham 3M naik 4,5% setelah menaikkan perkiraan laba setahun penuh yang disesuaikan.

Saham megacaps termasuk Apple, Tesla, Meta Platforms dan Amazon.com naik antara 0,2% dan 2,4%.

Raksasa teknologi AS diperkirakan akan membukukan pertumbuhan pendapatan kuartal terkuat setidaknya dalam satu tahun karena bisnis lama mereka telah stabil, dengan Microsoft dan Alphabet dijadwalkan untuk melaporkan hasilnya setelah penutupan perdagangan Selasa (24/10).

Baca Juga: Wall Street Ditutup Bervariasi: S&P 500 dan Dow Melemah, Nasdaq Menguat

Dari sisi data, investor akan mencermati Indeks Manajer Pembelian Global S&P untuk sektor manufaktur dan jasa guna menilai kekuatan perekonomian Amerika.

Departemen Perdagangan akan mengumumkan PDB kuartal ketiga pada hari Kamis, yang diperkirakan meningkat menjadi 4,3%. Laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang luas akan dirilis pada hari Jumat.

Gejolak di Timur Tengah juga menjadi fokus ketika Israel mengintensifkan serangannya terhadap Hamas di Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi