Wall Street Naik, S&P 500 Cetak Rekor Ditopang Data Ekonomi AS yang Kuat



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat di akhir perdagangan Kamis (26/9) ditopang oleh laporan klaim pengangguran AS yang kuat meredakan kekhawatiran pasar tenaga kerja. Indeks S&P 500 mencetak rekor tertinggi, ditopang kenakan saham Micron Technology.

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 ditutup naik 23,11 poin, atau 0,40% ke level 5.745,37, setelah naik ke rekor tertinggi intraday di 5.767,37.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 260,36 poin, atau 0,62% ke level 42.175,11 dan Nasdaq Composite naik 108,09 poin, atau 0,60% ke level 18.190,29.


Baca Juga: Wall Street Menguat Kamis (26/9), S&P 500 Catat Rekor Baru Berkat Optimisme AI

Tujuh dari 11 sektor S&P 500 naik, dipimpin oleh sektor material, yang naik 1,97%.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,46 miliar saham dengan rata-rata 11,82 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Saham Micron Technology naik 15,78% setelah pembuat chip memori tersebut memproyeksikan pendapatan kuartal pertama di atas ekspektasi, menyoroti permintaan yang kuat untuk chip memori yang digunakan dalam komputasi kecerdasan buatan.

Indeks Philadelphia SE Semiconductor yang lebih luas naik 3,77% karena sebagian besar saham chip menguat.

Serangkaian data ekonomi AS yang kuat meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin memangkas suku bunga secara agresif untuk mengekang perlambatan apa pun.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Menghijau Kamis (26/9), S&P 500 Mencetak Rekor Baru

Klaim pengangguran mingguan turun lebih dari yang diantisipasi, menandakan pasar tenaga kerja yang stabil, sementara pembacaan akhir produk domestik bruto mengonfirmasi bahwa ekonomi tumbuh 3% pada kuartal kedua.

"Itu (angka PDB) hanya semacam memperkuat latar belakang pertumbuhan ekonomi yang kuat yang telah kita lihat," kata Mike Dickson, kepala penelitian di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina.

Indeks S&P 500 dan Dow telah mencapai beberapa rekor tertinggi tahun ini, sementara Nasdaq yang didominasi sektor teknologi hanya terpaut sekitar 2% dari pencapaiannya sendiri. 

Reli pasar didorong oleh optimisme seputar AI dan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah.

Harga logam terdongkrak setelah China berjanji untuk mengerahkan pengeluaran fiskal yang diperlukan. 

Saham Perusahaan tambang tembaga seperti Freeport-McMoRan naik 7,45%, sementara saham perusahaan tambang litium termasuk Albemarle dan Arcadium naik 9,92%.

"Cerita yang mendorong pasar benar-benar berkaitan dengan stimulus China dan pengumuman dukungan yang bersedia diberikan pemerintah untuk membantu meningkatkan kesehatan konsumen di sana (dan) mengurangi tekanan real estat," tambah Dickson.

Namun, saham energi turun 2%, mengikuti harga minyak mentah yang merosot karena ekspektasi pasokan yang lebih besar oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.

Baca Juga: S&P 500, Dow Close Lower as Investors Await Insights on Fed Rates, Data

Indeks Russell 2000 yang melacak saham-saham berkapitalisasi kecil mengungguli pasar yang lebih luas dengan kenaikan 0,62%.

Pada Rabu malam, pejabat Fed Adriana Kugler mengatakan bahwa dia sangat mendukung keputusan bank sentral untuk memulai pelonggaran kebijakan moneter minggu lalu.

Saham perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di AS seperti Li Auto naik 7,13%, PDD Holdings naik 13,28%, sementara Alibaba naik 10,08%.

Saham Wells Fargo naik 5,19% setelah sebuah laporan menunjukkan raksasa perbankan itu telah mengirim tinjauan kepada Fed karena mencabut pembatasan aset.

Southwest Airlines naik 5,42% setelah maskapai itu menaikkan perkiraan pendapatan kuartal ketiganya, sementara Accenture naik 5,57% setelah penyedia layanan TI itu memperkirakan pendapatan tahunan di atas perkiraan.

Selanjutnya: Ganjil Genap Jakarta Apakah Berlaku Pagi Hari Ini? Cek Lagi Aturannya!

Menarik Dibaca: Cek di Sini! Kumpulan Gift Code Ojol The Game 27 September 2024 Terupdate

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi