KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kompak menghijau pada akhir perdagangan Kamis (1/4), dengan S&P 500 melonjak ke atas level 4.000 didukung oleh keuntungan Microsoft, Amazon dan Alphabet serta optimisme pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 171,66 poin atau 0,52% ke 33.153,21, S&P 500 naik 46,98 poin atau 1,18% ke 4.019,87 dan Nasdaq Composite naik 233,23 poin atau 1,76% ke 13.480,11. Delapan sektor indeks S&P 500 naik, dengan sektor teknologi, layanan komunikasi, dan energi naik lebih dari 2%.
Dengan rekor terbarunya, S&P 500 naik sekitar 7% pada tahun 2021, dan telah naik 80% dari level terendahnya pada Maret 2020.
Baca Juga: Wall Street menguat empat kuartal berturut-turut Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,5 miliar saham degan rata-rata 13 miliar saham dalam 20 hari terakhir. Mengutip
Reuters, saham Microsoft, Amazon, Alphabet dan Nvidia melonjak 2% atau lebih, dan menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah tertinggal dalam beberapa pekan terakhir. Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik secara tak terduga minggu lalu. Namun, data lain menunjukkan ukuran aktivitas manufaktur melonjak ke level terkuat dalam lebih dari 37 tahun pada bulan Maret, dengan lapangan kerja di pabrik tertinggi sejak Februari 2018. "Kami masih bullish untuk tahun ini, dan kami pikir dengan stimulus, dengan Fed berkomitmen untuk bersikap dovish, dengan pembukaan kembali ekonomi karena lebih banyak orang Amerika yang divaksinasi, secara keseluruhan Anda akan melihat pendapatan perusahaan cukup baik, " kata King Lip, kepala strategi investasi di Baker Avenue Asset Management di San Francisco seperti dikutip
Reuters. Pasar saham AS akan tutup pada Jumat (2/4) karena libur perayaan Jumat Agung . Selama pekan ini, S&P naik 1,1%, Dow Jones naik 0,25% dan Nasdaq naik 2,6%.
Baca Juga: Wall Street menguat, menjelang pengumuman rencana anggaran infrastruktur Biden Saham Micron Technology Inc melonjak 4,8% setelah pembuat chip tersebut memperkirakan pendapatan fiskal kuartal ketiga di atas perkiraan Wall Street karena permintaan yang lebih tinggi untuk chip memori, berkat smartphone 5G dan perangkat lunak kecerdasan buatan. Saham saingan Taiwan Semiconductor yang terdaftar di AS naik 5,5% setelah mengatakan akan menginvestasikan US$ 100 miliar selama tiga tahun untuk memenuhi permintaan chip yang meningkat. Indeks volatilitas CBOE merosot di bawah 18 poin untuk pertama kalinya dalam 14 bulan, level yang terakhir terlihat sebelum krisis pasar keuangan global yang didorong oleh virus corona pada Maret 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi