Wall Street Naik Tajam, Investor Menanti Data Inflasi



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (13/2), karena investor menanti data inflasi yang kemungkinan mengisyaratkan jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve di masa depan. Sementara saham platform Meta naik setelah laporan bahwa induk Facebook itu merencanakan PHK baru.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Averagenaik 376,66 poin atau 1,11% ke 34.245,93, S&P 500 naik 46,83 poin atau 1,15% ke 4.137,29 dan Nasdaq Composite naik 173,67 poin atau 1,48% ke 11.891,79.

Sepuluh dari 11 sektor saham di S&P 500 naik, dipimpin oleh kenaikan sektor teknologi informasi yang naik 1,77%, disusul sektor diskresioner konsumen yang naik 1,46%. Sedangkan indeks sektor energi turun 0,6%.


Baca Juga: Wall Street Menguat di Awal Perdagangan Senin (13/2), Saham Meta Platforms Naik

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,5 miliar saham dengan rata-rata 11,9 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Sepanjang tahun ini, S&P 500 telah naik sekitar 8%, dan indeks tetap turun sekitar 14% dari rekor penutupan tertingginya pada Januari 2022.

Saham Meta naik 3% setelah Financial Times melaporkan bahwa perusahaan sedang bersiap untuk mengumumkan gelombang baru PHK, menyusul PHK yang telah diumumkan November tahun lalu.

Saham Microsoft naik lebih dari 3%, Nvidia naik 2,5%, Apple dan Amazon juga naik masing-masing lebih dari 1%. Bersama Meta, saham teknologi kelas berat tersebut berkontribusi terhadap kenaikan S&P 500 lebih dari saham lain, untuk sesi tersebut.

Investor berfokus pada data inflasi Januari yang akan dirilis pada hari Selasa untuk menilai kembali taruhan mereka pada jalur kebijakan moneter bank sentral.

Baca Juga: Wall Street Mixed, Nasdaq Turun Dipicu Kenaikan Imbal Hasil US Treasury

Indeks utama Wall Street melemah pekan lalu setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan bahwa suku bunga mungkin perlu bergerak lebih tinggi dari yang diperkirakan sebagai upaya untuk meredam inflasi.

"Hari ini hanyalah reaksi alami dalam arah yang berlawanan setelah kita melihat tekanan jual yang sangat berat," kata Keith Buchanan, Manajer Portofolio di GLOBALT Investments di Atlanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi