KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melanjutkan kenaikan di hari ketiga berturut-turut higga Kamis (22/7). Tapi, kenaikan Wall Street ini mulai mengecil jika dibandingkan dengan penguatan kemarin. Saham-saham teknologi besar membantu Wall Street naik tipis ke penutupan yang lebih tinggi pada hari Kamis. Data ekonomi yang lesu dan pendapatan perusahaan yang beragam mendorong poros kembali ke saham pertumbuhan. Kamis (22/7), Dow Jones Industrial Average naik 25,35 poin atau 0,07% menjadi 34.823,35. Indeks S&P 500 naik 8,79 poin atau 0,20% menjadi 4.367,48. Nasdaq Composite menguat 52,64 poin atau 0,36% menjadi 14.684,60.
Pilihan kembali ke saham-saham yang sensitif terhadap ekonomi membuat S&P 500 dan Dow yang penuh
blue-chip tertahan. Sementara saham-saham kapitalisasi kecil mengungguli pesaing mereka yang lebih besar.
Baca Juga: Kinerja Unilever (UNVR) tertekan pada semester I 2021, ini rekomendasi analis Tetapi saham teknologi megacap seperti Microsoft Corp, Amazon.com, Apple Inc, Facebook Inc, dan Alphabet Inc, naik menjelang rilis kinerja hasil kuartalan mereka minggu depan. Hal inilah yang menyebabkan Nasdaq menguat paling besar pada perdagangan semalam. "Pasar bergolak antara pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi hampir mencapai puncaknya sehingga Anda perlu membeli saham yang menghasilkan pertumbuhan mereka sendiri seperti saham-saham teknologi besar, versus pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi akan berlanjut dan Anda ingin memiliki kedua segmen tersebut," kata David Carter, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York kepada
Reuters. Jumlah pekerja AS yang mengajukan aplikasi pertama kali untuk tunjangan pengangguran melonjak secara tak terduga menjadi 419.000 minggu lalu. Data Departemen Tenaga Kerja ini adalah angka tertinggi dua bulan.
Baca Juga: Sejumlah emiten indeks LQ45 berhati-hati dalam ekspansi, ini rekomendasi analis Pelaku pasar mengamati dengan cermat indikator pasar tenaga kerja untuk petunjuk kapan Federal Reserve akan memulai diskusi tentang kenaikan suku bunga utama dari posisi saat ini0%-0,25%. The Fed akan bersidang minggu depan untuk pertemuan kebijakan moneter dua hari.
"Data pengangguran hari ini tidak memiliki dampak yang berarti pada pasar atau prospek ekonomi," tambah Carter. Dia menambahkan bahwa kini pengaruh terbesar pasar adalah berapa lama lagi The Fed akan mentolerir suku bunga rendah. "The Fed tampaknya lebih menyukai mandat ketenagakerjaan penuhnya daripada mandat stabilitas harganya," ujar dia. Musim pelaporan kuartal kedua melesat ke depan dengan kecepatan penuh. Sebanyak 104 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerja kuartalan. Dari jumlah tersebut, 88% telah mengalahkan perkiraan konsensus menurut Refinitiv.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati