Wall Street naik tipis di awal perdagangan Rabu (14/10), terangkat saham teknologi



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street naik tipis pada awal perdagangan Rabu (14/10), terangkat oleh saham teknologi. Investor menguraikan berbagai laporan pendapatan kuartalan dari bank-bank besar AS.

Melansir Reuters, pukul 9:44 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 55,65 poin atau 0,19% pada 28.735,46, S&P 500 naik 11,65 poin atau 0,33% menjadi 3.523,58. Indeks Nasdaq Composite naik 62,71 poin atau 0,53% menjadi 11.926,61.

Saham teknologi naik 0,6% karena Apple Inc menguat sekitar 1% setelah tergelincir selama acara pada hari Selasa ketika perusahaan meluncurkan iPhone 12.


Saham Qualcomm Inc naik 2,2% karena beberapa pialang menaikkan harga target mereka pada saham pembuat chip.

Sementara itu, Goldman Sachs naik 0,6% karena kekuatan dalam bisnis perdagangannya membantu lonjakan laba kuartalan 94%.

Bank of America tergelincir 2,5% setelah meleset dari perkiraan pendapatan dan Wells Fargo merosot 3% karena labanya jauh dari perkiraan. Indeks bank S&P 500 berdetak 0,2% lebih rendah.

Baca Juga: IHSG menguat delapan hari berturut-turut, begini proyeksinya untuk Kamis (15/10)

Analis memperkirakan kinerja pendapatan untuk sektor keuangan merosot 12,1% pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya. Sementara perusahaan pada indeks S&P 500 secara keseluruhan diperkirakan akan melaporkan penurunan laba 19,6%, menurut data Refinitiv IBES.

"Pasar bersiap untuk musim laba, yang akan sekali lagi menunjukkan bahwa Perusahaan Amerika melakukan sedikit lebih baik dari apa yang diharapkan orang," kata Ryan Detrick, analis senior pasar di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.

Kebuntuan atas RUU stimulus Covid-19 di Washington juga membuat suasana tetap terkendali. Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan Senat yang dipimpin Partai Republik akan memberikan suara minggu depan atas bantuan virus corona senilai US$ 500 miliar yang ditargetkan.

Investor mengharapkan lebih banyak bantuan setelah pemilihan presiden pada 3 November. Keunggulan kandidat Demokrat Joe Biden dalam jajak pendapat nasional juga menjadi hal positif bagi pasar karena investor mengharapkan lebih banyak belanja infrastruktur dan berkurangnya ketidakpastian perdagangan global, kata analis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto