KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham utama Wall Street naik tipis pada hari Rabu (14/12). Investor menghindari menempatkan taruhan besar menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve. Melansir
Reuters, pukul 09:53 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 137,28 poin atau 0,40% ke 34.245,92, S&P 500 naik 14,07 poin atau 0,35% ke 4.033,72, dan Nasdaq Composite naik 20,00 poin, atau 0,18 %, pada 11.276,82. Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berada di zona hijau, dipimpin oleh teknologi dan utilitas.
Saham berbasis pertumbuhan megacap seperti Microsoft Corp, Apple Inc, Mastercard Inc dan Qualcomm Inc naik antara 0,9% dan 1,1%. Saham Tesla Inc tergelincir 2% setelah analis Goldman Sachs memangkas target harga saham pembuat kendaraan listrik itu. Saham Charter Communications Inc turun 13,9% karena beberapa broker memangkas target harga mereka menyusul rencana pengeluaran besar perusahaan layanan telekomunikasi untuk peningkatan internet berkecepatan lebih tinggi. Saham Delta Air Lines Inc naik 2% karena maskapai yang berbasis di Atlanta ini menargetkan laba hampir dua kali lipat tahun depan.
Baca Juga: Wall Street Naik Pasca Rilis Data Inflasi AS, Ada Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga Asal tahu, Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunganya setengah poin persentase menjadi 4,25-4,50%. Keputusan akan diumumkan pada pukul 14.00 waktu setempat (1800 GMT) dan dilanjutkan dengan konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell. Kekhawatiran atas The Fed yang tetap berada di jalur kenaikan suku bunga telah meredam reli awal Wall Street pada hari Selasa (13/12). Menyusul data yang menunjukkan harga konsumen AS meningkat pada laju paling lambat sekitar satu tahun di bulan November. "Pasar saham akan menghargai peningkatan inflasi untuk sementara waktu. Kami masih di tujuh (tingkat inflasi), dan saya pikir Anda bisa turun ke empat tanpa pengangguran meningkat tetapi akan sangat sulit untuk kembali ke tingkat target," kata Andrew Slimmon, direktur pelaksana di Morgan Stanley Investment Management Chicago. Bank sentral AS telah menaikkan suku bunganya sebesar 375 basis poin sepanjang tahun ini menjadi kisaran 3,75%-4,00% dari mendekati nol, kenaikan suku bunga tercepat sejak 1980-an.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham dan Arah IHSG Menyambut Suku Bunga The Fed, Kamis (15/12) Analis Morgan Stanley memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan Februari, tetapi melihat tidak ada kenaikan setelahnya, meninggalkan suku bunga fed-fund puncak di 4,625%.
Sebaliknya, para pelaku pasar uang memperkirakan dua kali kenaikan 25 basis poin lagi tahun depan, menjadikan tingkat terminal menjadi 4,82% pada bulan Mei. Kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral utama akan mendorong ekonomi global ke dalam resesi telah memukul aset berisiko seperti ekuitas. Untuk tahun ini, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing telah kehilangan 15,3% dan 27,9%, dan berada di jalur untuk kinerja tahunan terburuk sejak krisis keuangan pada tahun 2008. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto