KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat tipis di awal perdagangan terakhir tahun ini. Indeks acuan S&P 500 reli mendekati rekor puncaknya karena meningkatnya ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga awal tahun depan. Jumat (29/12) pukul 21.49 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat tipis 0,01% ke 37.711. Indeks S&P 500 naik 0,07% ke 4.786. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,08% ke 15.107. S&P hampir mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Januari 2022. Jika berakhir di atas level tersebut, hal ini akan mengonfirmasi bahwa indeks memasuki pasar
bullish setelah mencapai penutupan palung pasar
bearish pada Oktober 2022.
Ketiga indeks utama berada di jalur kenaikan bulanan dan triwulanan, menyiapkan kenaikan dua digit pada tahun 2023. Ketiga indeks utama Wall Street juga mengincar kenaikan mingguan kesembilan berturut-turut, dengan S&P mencatatkan kenaikan mingguan terpanjang sejak tahun 2004.
Baca Juga: Menguat 0,49% Sepekan, Simak Review IHSG di Pekan Terakhir 2023 Dow Jones mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis. Sementara Nasdaq berada di jalur lompatan tahunan terkuat sejak tahun 2003, rebound tajam dari kemerosotan tahun lalu. Dengan kenaikan suku bunga The Fed yang agresif yang mendinginkan pasar tenaga kerja AS serta menekan perekonomian, para investor telah meningkatkan pertaruhan mereka terhadap penurunan suku bunga menjelang tahun 2024. Menurut FedWatch CME, kemungkinan pembuat kebijakan memangkas suku bunga Fed Funds Rate sebesar 25 basis poin pada bulan Maret mencapai 70,1%. "Sentimen telah berubah secara dramatis selama dua bulan terakhir. Ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga tahun depan telah menempatkan tawaran tambahan di bawah pasar," kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest kepada
Reuters. Meskipun optimisme dapat berlanjut dalam waktu dekat, Nolte menunjuk pada risiko inflasi yang tinggi pada tahun 2024 yang dapat memaksa The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,43% di Perdagangan Terakhir 2023, Simak Reviewnya Tahun 2023 ditandai dengan kenaikan suku bunga The Fed yang agresif. Kenaikan suku bunga akhirnya dihentikan pada bulan September. Krisis perbankan AS pada bulan Maret, booming saham-saham kecerdasan buatan, perang Israel-Hamas, kekhawatiran ekonomi yang pada akhirnya memperkuat alasan untuk melakukan pertaruhan pelonggaran kebijakan. Teknologi informasi diperkirakan akan menjadi sektor dengan keuntungan terbesar pada tahun 2023 dengan kenaikan 56,8%. Sektor ini diuntungkan oleh kegembiraan AI dan lonjakan saham-saham megacap. Sementara sektor utilitas yang bersifat defensif adalah sektor yang paling terpukul dengan penurunan sebesar 10,1%. Nvidia dan Meta Platforms merupakan peraih keuntungan tahunan tertinggi pada S&P 500, mengincar kenaikan sekitar tiga kali lipat. Investor mulai libur menjelang musim liburan, dengan pasar tetap tutup pada hari Senin, 1 Januari, karena Tahun Baru. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati