KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup
mixed pada akhir perdagangan Senin (8/3), dengan Dow Jones menguat, sementara S&P 500 dan Nasdaq melemah. Mengutip Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average naik 306,14 poin atau 0,97% ke 31.802,44, S&P 500 turun 20,59 poin atau 0,54% ke 3.821,35 dan Nasdaq Composite turun 310,99 poin atau 2,41% ke 12.609,16. Volume transaksi perdagangan saham di bursa AS mencapai 14,03 miliar saham.
Indeks Dow Jones naik dipimpin oleh saham-saham yang siap mendapat keuntungan terbesar dari rebound ekonomi karena anggaran bantuan covid-19 senilai US$ 1,9 triliun tinggal menanti pemungutan suara akhir kongres pekan ini. Namun, saham-saham terkait teknologi kelas berat melorot lantaran aksi jual yang membuat Nasdaq terkoreksi. Penurunan di saham teknologi besar membawa Nasdaq turun 2,41%, sekitar 10,5% di bawah rekor penutupan 12 Februari yang level 14.095,47. Saham teknologi sangat sensitif terhadap kenaikan imbal hasil karena nilainya sangat bergantung pada pendapatan di masa depan, yang didiskon lebih dalam saat
return obligasi naik.
Baca Juga: Wall Street tertekan, saham teknologi terkoreksi Setelah undang-undang tersebut memenangkan persetujuan Senat AS pada hari Sabtu, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa dia berharap paket bantuan virus corona yang direvisi oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan oleh Demokrat dapat segera diterimanya dan dia dapat menandatanganinya dan mencairkan pembayaran langsung senilai US$ 1.400 kepada orang Amerika. Prospek belanja pemerintah yang lebih banyak dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat telah memicu kekhawatiran lonjakan inflasi, membuat
benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun mendekati level tertinggi satu tahun. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Senin bahwa paket tersebut akan memicu pemulihan AS yang "sangat kuat" dan dia tidak mengharapkan ekonomi berjalan terlalu panas karena peningkatan pengeluaran. Di S&P 500, sektor keuangan menjadi pendorong terbesar, mencapai rekor karena suku bunga yang lebih tinggi dan kurva yield yang lebih curam membantu bank. Sektor industri berada tepat di belakang, juga mencapai rekor tertinggi, sementara sektor material mendekati puncak sepanjang masa. Sektor teknologi berada di titik merah terdalam. Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles mengatakan, larena imbal hasil obligasi telah bergerak lebih tinggi, kekhawatiran tentang penilaian ekuitas untuk saham berorientasi pertumbuhan dan saham teknologi secara khusus telah membebani Nasdaq tanpa henti selama tiga minggu terakhir. Saham sektor keuangan, bersama dengan restoran dan saham terkait perjalanan yang akan bekerja dengan baik saat ekonomi dibuka kembali, telah memimpin kenaikan harga, kata James. “Orang-orang telah merealokasi aset ke sektor-sektor itu. Itu adalah teknologi pertumbuhan untuk mendanai pembelian tersebut,” katanya. Perbedaan antara saham teknologi dan non-teknologi menjelaskan perdagangan hari ini, kata Joe Saluzzi, mitra dan salah satu pendiri Themis Trading di Chatham, New Jersey.
Baca Juga: Amerika: Rusia arahkan 3 situs online untuk jelekkan vaksin Pfizer dan Moderna "Paket stimulus pasti akan membantu nama-nama kapitalisasi yang lebih besar," kata Saluzzi, mengacu pada saham non-teknologi.
"Saham
get-out dan
non-stay di rumah sekarang lebih baik," katanya. Saham Walt Disney Co melonjak sekitar 6% karena pejabat kesehatan California menetapkan aturan baru yang akan memungkinkan Disneyland dan taman hiburan lainnya, stadion, dan tempat hiburan luar ruangan dibuka kembali paling cepat 1 April. Saham GameStop Corp melonjak sekitar 42% setelah perusahaan mengatakan telah menunjuk pemegang saham Ryan Cohen untuk memimpin transisi ke bisnis e-commerce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi