Wall Street Perkasa: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Menguat 0,3%



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat setelah tiga indeks utama tampil perkasa di awal pekan ini berkat saham sektor keuangan dan perindustrian. Kini, nvestor bersiap menanti laporan kinerja dan komentar dari pejabat Federal Reserve (The Fed) yang dapat memberikan lebih banyak wawasan tentang jalur suku bunga.

Senin (17/4), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,3% menjadi 33.987,18, indeks S&P 500 menguat 0,33% ke 4.151,32 dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,28% ke 12.157,72.

Di antara sektor pada indeks S&P 500, sektor keuangan menguat 1,1% dan perindustrian naik 0,8%. Sementara sektor real estat yang berbobot lebih rendah melonjak 2,2%. Di sisi lain, sektor energi malah melemah 1,3%.


Pada sesi kali ini, saham induk Google, Alphabet Inc, turun 2,7% dan membebani indeks S&P 500 dan Nasdaq. Itu terjadi setelah laporan bahwa Samsung Electronics Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk mengganti Google dengan Bing milik Microsoft untuk menjadi mesin pencari default di perangkatnya.

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 Dibuka Flat, Pasar Fokus ke Rilis Pendapatan dan Isyarat The Fed

Sementara itu, pasar mengukur kesehatan keuntungan perusahaan dan ekonomi setelah beberapa bank memulai laporan kuartal pertama dengan hasil yang kuat minggu lalu.

Di sisi lain, The Fed New York mengatakan pada hari Senin barometer aktivitas manufaktur di Negara Bagian New York meningkat untuk pertama kalinya dalam lima bulan pada bulan April, membantu memperkuat kasus bagi bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan depan.

"Pasar berada dalam mode menunggu dan melihat," kata Angelo Kourkafas, Investment Strategist di Edward Jones. "Kami memiliki banyak pendapatan perusahaan di depan kami dan keputusan suku bunga Fed dalam beberapa minggu."

Investor pun sedang menunggu lebih banyak laporan dari bank-bank besar AS di minggu ini, termasuk Goldman Sachs Group Inc, Bank of America Corp dan Morgan Stanley, setelah saham kelas berat termasuk JP Morgan Chase & Co mendapatkan rejeki tak terduga dari suku bunga yang lebih tinggi dalam kinerja yang dirilis minggu lalu.

Perusahaan lain yang akan melaporkan kinerja di pekan ini adalah Johnson & Johnson, Tesla Inc dan Netflix Inc.

Pendapatan perusahaan pada indeks S&P 500 diperkirakan turun 4,8% pada kuartal pertama dari periode yang sama di tahun sebelumnya, menurut data Refinitiv IBES.

"Laba perusahaan muncul sebagai pendorong besar dari apa yang kemungkinan akan dilakukan pasar dalam waktu dekat dan investor ingin melihat seperti apa di sini sebelum mereka bertaruh," kata Chuck Carlson, Chief Executive Officer di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.

Baca Juga: Samsung Melirik Bing Milik Microsoft, Saham Alphabet Turun Hampir 4%

Investor juga berusaha mengukur prospek dari para eksekutif menyusul krisis perbankan bulan lalu yang beberapa orang perkirakan dapat mempercepat penurunan ekonomi.

Imbal hasil US Treasury naik pada hari Senin, dengan sejumlah pembicara The Fed akan dirilis akhir pekan ini. Bank sentral AS secara luas terlihat menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 5%-5,25% di bulan depan.

Dalam berita perusahaan, saham State Street Corp turun 9,2% setelah laba kuartalan penyedia jasa keuangan meleset dari perkiraan analis, dirugikan oleh penurunan pendapatan fee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari