Wall Street Perkasa: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Kompak Ditutup Menguat Jelang Libur



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup naik tipis dalam sesi yang dipersingkat jelang libur hari Kemerdekaan 4 Juli. Penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) ini dibantu oleh lonjakan harga saham Tesla dan penguatan saham bank ketika paruh kedua tahun ini dimulai dengan catatan lemah.

Senin (3/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,03% menjadi 34.418,47, indeks S&P 500 menguat 0,12% ke 4.455,59 dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,21% ke 13.816,77.

Sementara, sembilan dari 11 sektor pada indeks S&P 500 naik. Di mana, sektor kesehatan turun paling dalam setelah melemah 0,8%. Sedangkan sektor teknologi kelas berat turun 0,3%.


Pada perdagangan kali ini, saham Tesla melonjak 6,9% karena pembuat kendaraan listrik itu mengatakan telah mengirimkan rekor jumlah kendaraan pada kuartal kedua.

Saham bank-bank besar naik setelah perusahaan menaikkan dividen saat mereka melewati pemeriksaan kesehatan tahunan dari Federal Reserve. Saham Wells Fargo naik 1,7%, saham Citigroup menguat 1,5%. Sedangkan indeks bank S&P 500 berakhir naik 1,5%.

Baca Juga: Wall Street Mixed, Nasdaq Naik Didorong Kenaikan Saham Tesla

Volume perdagangan lebih ringan dari rata-rata karena pasar saham tutup pada pukul 1 siang. ET menjelang libur Hari Kemerdekaan 4 Juli pada hari Selasa.

"Anda memiliki banyak orang yang tidak ada di pasar saat ini," kata Chuck Carlson, kepala eksekutif Horizon Investment Services di Hammond, Indiana. "Tidak ada yang benar-benar memasang taruhan besar di kedua sisi pasar saat ini."

Bursa saham berakhir lebih tinggi pada hari Jumat (30/6), menutup paruh pertama yang kuat tahun ini untuk indeks saham utama. Nasdaq Composite membukukan kenaikan paruh pertama terbesar dalam 40 tahun, setelah melonjak 31,7%.

Keuntungan besar untuk saham megacap telah memimpin indeks tahun ini, tetapi tanda-tanda baru-baru ini menunjukkan reli yang meluas.

"Anda memiliki pasar yang lebih kuat dan kemungkinan pergerakan naik yang lebih berkelanjutan ketika Anda memiliki kekuatan yang lebih luas," kata Carlson.

Bagian kurva imbal hasil dari US Treasury yang diamati secara luas mencapai inversi terdalam pada hari Senin sejak 1981, yang mencerminkan kekhawatiran pasar keuangan tentang ekonomi.

Manufaktur AS merosot lebih lanjut pada bulan Juni, sebuah survei menunjukkan, mencapai level yang terakhir terlihat ketika ekonomi terhuyung-huyung dari gelombang awal pandemi COVID-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari