Wall Street Perkasa: Nasdaq dan S&P 500 Ditutup Menguat, Dow Turun Tipis



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup cenderung menguat dengan dua indeks utama tampil perkasa. Di mana, indeks Nasdaq dan S&P 500 membukukan kenaikan moderat jelang data inflasi utama. Namun, pasar saham Amerika Serikat (AS) terbebani oleh saham-saham keuangan karena investor bersiap menyambut rilis keuangan perbankan besar AS yang dimulai pada hari Jumat (12/4).

Selasa (9/4), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 9,13 poin atau 0,02% ke 38.883,67, indeks S&P 500 menguat 7,52 poin atau 0,14% menjadi 5.209,91 dan indeks Nasdaq Composite naik 52,68 poin atau 0,32% ke 16.306,64.

Sembilan dari 11 sektor utama di indeks S&P 500 ditutup menguat. Di mana, sektor real estate menikmati persentase kenaikan terbesar dan sektor keuangan merupakan sektor yang melemah paling dalam.


Analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan agregat S&P 500 kuartal pertama sebesar 5,0% tahun-ke-tahun, turun dari 7,2% pada awal kuartal, menurut LSEG.

Baca Juga: Wall Street Turun di Awal Perdagangan Selasa (9/4), Ini Sebabnya

Indeks Harga Konsumen (CPI) yang sangat ditunggu-tunggu akan dirilis hari ini, menjadi perhatian utama sebagian besar investor karena mengubah ekspektasi mengenai waktu dan sejauh mana fase penurunan suku bunga Federal Reserve, menyusul data ekonomi yang kuat seperti laporan ketenagakerjaan besar pada hari Jumat lalu.

“Pasar gelisah terhadap laporan CPI besok dan perlindungan pembelian (di tengah) berkembangnya persepsi bahwa angka inflasi bisa sangat tinggi,” kata Michael Green, kepala strategi Simplify Asset Management di Philadelphia. 

"Pasar bergerak untuk melakukan lindung nilai terhadap dirinya sendiri," lanjut dia.

Sementara itu, JPMorgan Chase & Co, Wells Fargo & Co dan Citigroup Inc, yang akan melaporkan kinerja keuangan pada hari Jumat, merupakan tiga konstituen dalam indeks S&P Banking yang berakhir lebih rendah pada sesi ini.

“Informasi keuangan mengawali musim pelaporan kuartal pertama dan sering kali menentukan kondisinya,” kata Bill Northey, direktur investasi senior di U.S. Bank Wealth Management, Billings, Montana. 

“Kami melihat area siklus sebagai indikator kesehatan perusahaan Amerika,” lanjut dia. 

Sementara, para analis memperkirakan inflasi akan terus menurun menuju sasaran bank sentral AS sebesar 2%, National Federation of Independent Business melaporkan pada hari Selasa bahwa optimisme usaha kecil menyentuh titik terendah dalam 11 tahun pada bulan Maret, dengan inflasi sebagai kekhawatiran yang paling mendesak.

“Terus memburuknya indeks sentimen usaha kecil sebenarnya sangat penting,” tambah Green. 

“Ini adalah hal yang sama yang telah kita lihat dalam beberapa siklus terakhir di mana perusahaan-perusahaan besar terlindungi dengan baik sementara usaha kecil berada di bawah tekanan yang luar biasa,” kata dia. 

Baca Juga: IHSG Hanya Naik Tipis, Saham-Saham Ini Naik Puluhan Persen Sepekan

Pada sesi ini, mata uang kripto dan saham terkait blockchain turun, mengikuti penurunan harga bitcoin. Operator bursa Coinbase Global dan perusahaan perangkat lunak MicroStrategy masing-masing turun 5,5% dan 4,8%.

Saham Moderna berhasil melonjak 6,2% setelah vaksin kanker individual yang dikembangkan bersama Merck menunjukkan harapan dalam uji coba tahap awal.

Saham Alphabet Inc naik 1,1%, mendorong perusahaan semakin dekat menuju ambang kapitalisasi pasar US$ 2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari