Wall Street rebound 3%-4% setelah mencatat pergerakan terburuk sejak 1987



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street rebound pada hari Jumat (13/3) karena investor bertaruh adanya stimulus fiskal untuk menangkal resesi global akibat pandemi coronavirus.

Setelah aksi jual harian terburuk Wall Street dalam lebih dari tiga dekade, indeks saham mengurangi penurunan dengan harapan bahwa Demokrat dan Republik AS dapat mengumumkan paket stimulus pada hari Jumat.

Saham-saham travel yang sebelumnya anjlok paling dalam, memimpin kenaikan dengan indeks maskapai S&P 1500 naik 3,4%. "Kita melihat pasar mulai tenang dengan investor kini berharap pemerintah menyiapkan rencana ekonomi," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities kepada Reuters.


Baca Juga: Ikuti Rekomendasi WHO, Indonesia Tinjau Ulang Status Bebas Visa untuk Hambat Korona

Harga saham Apple Inc naik 3,9% karena produsen iPhone ini mengatakan akan membuka kembali semua 42 toko bermereknya di China. Saham Apple menjadi pendorong terbesar Dow Jones Industrial Average.

Semua sektor S&P menguat setidaknya 2%, dengan sektor teknologi memimpin kenaikan sebesar 3,7%. Sektor keuangan yang sensitif terhadap suku bunga naik 4,5%.

Saham energi naik 5% karena harga minyak mentah rebound setelah mengalami penurunan terburuk dalam empat hari terakhir.

Indeks Volatilitas CBOE, yang mengukur kecemasan investor, turun 3,6 poin menjadi 71,91 setelah lonjakan terbesar satu hari dalam sejarah pada hari Kamis.

Baca Juga: IHSG masih terinfeksi corona, bagaimana proyeksi pekan depan?

Indeks Dow dan S&P 500, yang telah jatuh hampir 10% pada hari Kamis, masih menuju pekan terburuk sejak krisis keuangan.

Pada 21.45 WIB, Dow Jones Industrial Average naik 3,12% ke 21.871, S&P 500 naik 4,10%, pada 2.582. Nasdaq Composite naik 3,67%, pada 7.469.

Di antara penggerak lainnya, perusahaan perangkat lunak Oracle Corp melonjak 10,5% setelah melampaui ekspektasi laba dan pendapatan kuartalan. Oracle menandai dampak minimal virus corona pada pendapatan kuartal keempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati