Wall Street rebound, disokong kenaikan saham sektor energi dan keuangan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Senin (13/9) dari pekan terburuknya dalam beberapa bulan, didorong kenaikan saham-saham yang sensitif secara ekonomi. Fokus investor kini beralih ke potensi perubahan pada pajak perusahaan dan kebijakan moneter AS.

Mengutip Reuters, Senin (13/9), pada pukul 09:51 ET, indeks Dow Jones Industrial Average naik 271,31 poin, atau 0,78% ke level 34.879,03, S&P 500 naik 21,74 poin, atau 0,49% ke level 4.480,32 dan Nasdaq Composite naik 11,51 poin, atau 0,08%, ke level 15.127,01.

Pembelian ke sektor-sektor saham yang sensitif secara ekonomi seperti energi, keuangan, dan industri telah menempatkan S&P 500 pada kenaikan tujuh bulan berturut-turut tahun ini. Namun lonjakan baru-baru ini dalam infeksi varian Delta Covid-19 telah mengurangi harapan pemulihan ekonomi.


Pekan lalu, indeks Wall Street turun antara 1,6% hingga 2,2% karena lonjakan harga produsen Agustus dan penurunan klaim pengangguran memicu kekhawatiran Federal Reserve dapat mulai melepaskan stimulus segera setelah tahun ini.

Baca Juga: Wall Street: Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq kompak melemah di pekan ini

Data harga konsumen Agustus, yang akan dirilis pada hari Selasa, juga kemungkinan menjadi isyarat penting bagi keputusan Federal Reserve tentang kebijakan pengetatan.  Sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan pembacaan akan stabil mulai Juli.

"Ada beberapa angka inflasi yang keluar minggu ini dan pasar akan melihat ke pertemuan Fed minggu depan hanya untuk mendapatkan indikasi warna dengan laporan pekerjaan," kata Thomas Hayes, anggota pengelola di Great Hill Capital di New York.

"Ekspektasi sekarang bahwa pertemuan September akan menjadi tidak penting, karena mereka hanya akan menyepakati November untuk rencana konkret apapun untuk pengurangan."

Fokus investor juga tertuju pada rencana kenaikan pajak perusahaan pemerintah Biden, yang dapat mengakibatkan tarif pajak perusahaan naik menjadi 26,5% dari 21%.

Analis Goldman Sachs memperkirakan bahwa kenaikan tarif pajak perusahaan domestik AS menjadi 25% dan berlalunya sekitar setengah dari usulan kenaikan tarif pajak atas pendapatan asing akan mengurangi pendapatan S&P 500 sebesar 5% pada tahun 2022.

Investor juga akan mengamati data penjualan ritel akhir pekan ini untuk petunjuk lebih lanjut tentang seberapa besar peningkatan baru-baru ini dalam kasus Covid-19 telah memengaruhi belanja konsumen.

Selanjutnya: Wall Street ditutup melemah, potensi inflasi dan koreksi saham Apple jadi pemberat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi