Wall Street rebound tersulut harapan penurunan suku bunga The Fed



KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) rebound pada perdagangan Senin, (17/6). Kenaikan indeks utama Wall Street dipimpin sektor teknologi di indeks Nasdaq karena investor menunggu pertemuan penting Federal Reserve untuk mendapatkan petunjuk soal suku bunga.

Mengutip Reuters, Senin, pada 10:01 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 13,99 poin, atau 0,05%, menjadi 26.103,60 dan Indeks S&P naik 5,82 poin, atau 0,20%, menjadi 2,892.80. Indeks Nasdaq naik 56,00 poin, atau 0,72%, pada 7.852,66.

Bank sentral AS diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunga pada rapat petinggi Federal Reserve di Juli ini. Tapi, sejumlah ekspektasi muncul bahwa penurunan suku bunga akan terjadi di awal Juli.


Indeks S&P 500 telah naik 5% pada bulan ini. Hal itu dipicu munculnya harapan penurunan suku bunga dalam merespons data ekonomi AS yang melemah dan meningkatkan ketegangan perdagangan global. Tapi reli tersebut mereda dalam sepekan terakhir.

Kepala Ekonom di Raymond James St Petersburg, Florida, Scoot Brown mengatakan, fokus investor saat ini adalah membaca akan seperti apa kebijakan utama pemimpin The Fed dalam pertemuan pekan ini.

"Jerome Powell harus sangat hati-hati tentang apa yang kita katakan dan bagaimana dia membingkai itu karena Anda tidak ingin pasar panik jika Fed akan berada di belakang kurva," ujarnya.

Indeks Nasda Composite naik ditopang kenaikan saham-saham perusahaan teknologi seperti Facebook Inc, Apple Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp dan Alphabet Inc yang naik 1%-3%.

Investor juga bersiap menghadapi KTT G20 di Osaka, Jepang pada akhir bulan ini. Hal itu memicu harapan akan adanya kemajuan dalam penyelesaian perang dagang antara AS dan China.

Saham-saham perbankan juga naik 0,16% dan saham sektor keuangan di Indeks S&P 500 yang lebih luas naik tipis 0,08%. 

Namun, saham Walt Disney turun 1,21% setelah munul laporan bahwa Imperial Capital menurunkan peringkat saham perusahaan konglomerat hiburan tersebut menjadi in line.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli