Wall Street reli, dipimpin kenaikan sektor kesehatan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup naik pada perdagangan Senin (30/3). Ditopang oleh kenaikan sebagian saham kesehatan di tengah penyebaran wabah virus corona.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 690,7 poin atau 3,19% menjadi 22.327,48, S&P 500 naik 85,18 poin, atau 3,35%, menjadi 2.626,65 dan Nasdaq Composite menambahkan 271,77 poin, atau 3,62%, menjadi 7.774,15.

Sektor kesehatan indeks S&P melonjak 4,67%, sebagian karena kenaikan saham Johnson & Johnson dan Abbot Laboratories.


Baca Juga: Wall Street kembali naik seiring harapan investor terhadap stimulus AS

Saham JNJ melonjak 8,00% karena rencana pemerintah AS untuk membantu mendanai pembuatan kapasitas produksi yang cukup untuk vaksin coronavirus-nya, yang saat ini sedang dikembangkan.

Saham Abbott Laboratories naik 6,41% setelah mengantongi persetujuan AS untuk tes diagnostik COVID-19.

Sektor teknologi juga naik lebih dari 4% karena saham Microsoft melonjak lebih dari 7%, dorongan terbesar untuk S&P 500.

Paket stimulus US$ 2,2 triliun dan pelonggaran kebijakan Federal Reserve mampu mengangkat pasar saham yang berada di zona merah beberapa pekan lalu.

Indeks S&P 500 membukukan kenaikan persentase mingguan terbesar lebih dari satu dekade dan Dow Jones catat kinerja terbaik sejak 1938, bahkan setelah masing-masing turun lebih dari 3% untuk mengakhiri minggu perdagangan pada hari Jumat

Baca Juga: Punya uang tunai Rp 2.000 triliun, Warren Buffet bisa beli hampir semua perusahaan

Masing-masing dari tiga indeks utama Wall Street tetap turun lebih dari 20% dari level tertinggi Februari, tetapi investor sekarang mencoba untuk menilai kerusakan ekonomi dan mengidentifikasi perusahaan mana yang akan kokoh ketika ekonomi mulai berakselerasi.

"Anda mencari cara untuk masuk kembali pasar dengan saham yang akan memberi Anda kesempatan untuk berpartisipasi," kata Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management di New York.

"Anda melihat beberapa dari itu dan mengatakan ada peluang bagi saya untuk membeli perusahaan bagus dengan neraca yang kuat yang di sisi lain ini harus menghasilkan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto