Wall Street Reli: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Kompak Menguat Usai Kebijakan The Fed



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street reli dengan tiga indeks utama ditutup menguat. Di mana, indeks Nasdaq Composite terbang 1,64% setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan kebijakan suku bunga dan komentar dari pejabat tinggi memicu optimisme pasar bahwa kenaikan suku bunga telah selesai dilakukan.

Rabu (1/11), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,67% menjadi 33.274,58, indeks S&P 500 naik 1,05% ke 4.237,86 dan indeks Nasdaq Composite menguat 1,64% ke 13.061,47.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, hanya dua sektor yang melemah, yaitu energi yang melemah 0,3% dan sektor kebutuhan pokok konsumen yang turun tipis 0,06%.


Sedangkan sektor yang melonjak tinggi adalah sektor yang sensitif terhadap suku bunga yakni teknologi informasi yang naik 2% dan layanan komunikasi menguat 1,8%.

Pada sesi ini, saham Advanced Micro Devices (AMD) melonjak hampir 10% setelah perkiraan optimistis untuk penjualan chip guna kecerdasan buatan menandakan kemajuan dalam upayanya untuk mengejar pemimpin pasar di sektor ini, Nvidia.

Baca Juga: Wall Street Menguat Jelang Pengumuman Arah Kebijakan Moneter The Fed

Dukungan utama bagi pasar saham Amerika Serikat (AS) datang setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, para pembuat kebijakan akan mengambil kebijakan dengan hati-hati meskipun bank sentral belum yakin kondisi keuangan cukup ketat untuk membuat inflasi serendah yang diinginkan.

Perdagangan pasar saham berombak pada awal konferensi pers Powell, tetapi indeks utama mulai mendapatkan kembali kekuatan setelah sekitar 20 menit, kemudian mencapai sesi tertinggi.

Hal ini karena pejabat tinggi The Fed "tidak begitu asertif mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama" seperti yang dia lakukan pada konferensi pers sebelumnya, menurut Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.

Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Allianz Investment Management, menulis bahwa meskipun masih ada potensi risiko bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lagi, komentar Powell menunjukkan bahwa "batas kenaikan suku bunga telah menjadi lebih tinggi."

Edward Moya, analis pasar senior di Oanda menulis bahwa meskipun Powell bersikeras bahwa dia tetap membuka opsi untuk kenaikan suku bunga, "dia tampaknya tidak terlalu meyakinkan."

Sebelumnya, pasar saham mendapat dorongan dari penurunan imbal hasil obligasi setelah Departemen Keuangan AS mengatakan akan memperlambat laju kenaikan lelang utang jangka panjang pada kuartal November-Januari dan memperkirakan akan memerlukan kenaikan satu kuartal lagi setelah ini.

Musim laporan kinerja perusahaan beragam bagi saham meskipun 79,7% dari 310 perusahaan di indeks S&P 500 yang melaporkan laporan keuangan pada saat pembaruan terbaru LSEG mengalahkan ekspektasi analis untuk kuartal tersebut. Sementara hanya 16,1% yang meleset dari perkiraan.

Baca Juga: Arah IHSG Pada Kamis (2/11) Disetir Sentimen The Fed, Cek Rekomendasi Saham Ini

Namun investor tetap kecewa dengan banyaknya pembaruan triwulanan.

Di sesi ini, saham Estee Lauder anjlok 18,9% setelah pembuat produk kecantikan itu memangkas perkiraan laba tahunannya. Sejalan, saham prosesor Payroll Paycom Software merosot 38,5% setelah memproyeksikan pendapatan kuartal keempat yang suram.

Saham pemilik Tinder, Match Group turun 15,3% setelah memperkirakan pendapatan kuartal keempat di bawah perkiraan.

Editor: Anna Suci Perwitasari