KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat setelah perdagangan yang tidak menentu pada hari Kamis, dengan Dow dan S&P 500 yang merupakan saham unggulan mencapai level tertinggi dalam 1 minggu. Kamis (21/11), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 461,88 poin atau 1,06% menjadi 43.870,35, indeks S&P 500 menguat 31,60 poin atau 0,53% ke 5.948,71 dan indeks Nasdaq Composite menguat 6,28 poin atau 0,03% ke 18.972,42. Kenaikan Dow Jones Industrial Average dibantu oleh penguatan saham perusahaan cloud Salesforce sebesar 3,1%, setelah tiga pialang menaikkan target harga untuk saham tersebut.
Saham perusahaan terbesar di Wall Street, Nvidia, naik 0,5% setelah goyah menyusul rilis laba pada hari Rabu (20/11). Perusahaan chip tersebut melampaui ekspektasi untuk hasil kuartalan, dan memproyeksikan pendapatan kuartal keempat di atas estimasi. "Laporan laba (Nvidia) benar-benar bagus. Beberapa angka yang dibisikkan lebih tinggi dan mengecewakan di sana, tetapi fundamental AI dan Nvidia terus melaju kencang dan prospek untuk tahun depan positif," kata Anthony Saglimbene, Chief Market Strategist di Ameriprise Financial. Beberapa investor tidak terkesan bahwa perkiraan tersebut merupakan yang paling lambat dalam tujuh kuartal. Baca Juga:
Indeks Saham Wall Street Mixed, Harga Saham Nvidia Melesat pada Kamis (21/11) Sementara, indeks Philadelphia SE Semiconductor yang lebih luas naik 1,6%. Pada sesi ini, saham Alphabet turun 4,7% hingga menyentuh level terendah dalam 4 minggu setelah Departemen Kehakiman mengajukan argumen kepada hakim bahwa Google harus menjual peramban Chrome dan mengambil tindakan lain untuk mengakhiri monopoli atas pencarian daring. Kerugian saham membebani sektor jasa komunikasi, yang merupakan sektor dengan penurunan terbesar, setelah melemah 1,73%. Semenatar itu, sektor utilitas memimpin kenaikan untuk indeks S&P. Saham Amazon.com turun 2,2% setelah sebuah laporan mengatakan kemungkinan akan menghadapi penyelidikan Uni Eropa di tahun depan, terkait apakah mereka lebih menyukai produk merek mereka sendiri di pasar daringnya. Terkait data, laporan mingguan tentang klaim pengangguran menunjukkan bahwa klaim tersebut turun secara tak terduga minggu lalu, yang menunjukkan peningkatan pertumbuhan lapangan kerja pada bulan November. Investor akan memantau dengan saksama komentar dari pejabat Federal Reserve sebelum pertemuan FOMC pertengahan Desember. Taruhan pasar uang mendukung pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Fed pada bulan Desember, menurut FedWatch dari CME Group. "Kita telah sedikit beranjak dari pemilu, kita mendapatkan laporan Nvidia, jadi hal berikutnya yang akan diperhatikan pasar adalah pertemuan The Fed, dan beberapa pernyataan kebijakan dari pejabat Fed minggu ini telah menunjukkan kemungkinan adanya jeda pada bulan Desember," kata Saglimbene.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.140 Hari Ini (21/11), Net Sell Asing Tembus Rp 1,13 Triliun Presiden The Fed Richmond Tom Barkin mengatakan, Amerika Serikat (AS) lebih rentan terhadap guncangan inflasi dibandingkan sebelumnya, menurut sebuah laporan media.
Sementara, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan pada hari Kamis bahwa ia mendukung pemotongan suku bunga lebih lanjut dan terbuka untuk melakukannya dengan lebih lambat. Para pedagang juga memantau ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia yang membuat harga minyak mentah naik dan membantu kenaikan 0,8% di sektor energi. Saham produsen mesin Deere naik 8% setelah melaporkan laba kuartal keempat yang optimis. Sementara, saham perusahaan AI Snowflake melonjak 32,7% setelah menaikkan perkiraan pendapatan produk tahunannya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari