Wall Street Reli: Indeks S&P 500 dan Dow Kembali Cetak Rekor Penutupan Tertinggi Baru



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali reli dengan indeks S&P 500 dan Dow ditutup pada rekor tertinggi, mengabaikan data kepercayaan konsumen yang lemah. Reli bursa saham Amerika Serikat (AS) disokong saham pertambangan yang melonjak menyusul pengumuman China tentang paket stimulus besar-besaran.

Selasa (24/9), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 83,57 poin atau 0,20% menjadi 42.208,22, indeks S&P 500 menguat 14,36 poin atau 0,25% ke 5.732,93 dan indeks Nasdaq Composite menguat 100,25 poin atau 0,56% ke 18.074,52.

Lima dari 11 sektor pada indeks S&P 500 ditutup menguat, dengan saham sektor material mengungguli sektor lainnya dengan kenaikan 1,35%.


Wall Street di awal perdagangan cenderung melemah setelah laporan dari Conference Board mengungkapkan penurunan tak terduga dalam kepercayaan konsumen AS pada bulan September. Hal tersebut didorong oleh meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan pasar tenaga kerja.

"Pergerakan harga hari ini terutama tentang apa yang terjadi semalam dengan pengumuman kebijakan dari China, dukungan langsung untuk pasar saham mereka dan janji untuk memangkas suku bunga di masa mendatang, telah menyebabkan pergerakan yang sangat tajam pada saham internasional secara umum," kata Zachary Hill, kepala manajemen portofolio di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina.

Baca Juga: Wall St (24/9): S&P 500 dan Nasdaq Turun Setelah Rilis Indeks Kepercayaan Konsumen AS

"Itu berdampak ke sebagian pasar AS, di mana Anda melihat beberapa industri yang lebih sensitif terhadap China, lebih siklis seperti sektor logam dan bahan tambang berkinerja lebih baik."

Harga logam terdongkrak setelah ekonomi terbesar kedua di dunia, China, meluncurkan stimulus terbesarnya sejak pandemi untuk menarik ekonomi keluar dari kemerosotan deflasi.

Perusahaan tambang tembaga dan litium naik. Saham Freeport-McMoRan menguat 7,93%, Southern Copper naik 7,22%, Albemarle naik 1,97%, dan saham Arcadium Lithium pun menguat 3,2% di sesi ini. 

Sedangkan saham perusahaan China yang terdaftar di AS seperti Alibaba naik 7,88%, PDD Holdings melonjak 11,79%, dan Li Auto melesat 11,37%, mengikuti kenaikan di pasar domestik.

Di sisi lain, pergerakan saham megacap justru beragam, dengan saham Nvidia naik 3,9%. Sementara saham Microsoft justru turun 1,15%. Sektor teknologi yang lebih luas ditutup menguat 0,79%.

Pada sesi ini, Philadelphia SE Semiconductor Index naik 1,23% karena saham chip Qualcomm dan Intel naik masing-masing 0,54% dan 1,11%.

Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman memperingatkan bahwa langkah-langkah inflasi utama tetap "jauh di atas" target Fed sebesar 2%, yang menjamin kehati-hatian saat The Fed melanjutkan pemotongan suku bunga.

Baca Juga: Wall Street Naik Tipis Dipimpin Saham Pertambangan Usai China Umumkan Stimulus

Klaim pengangguran mingguan dan data pengeluaran konsumsi pribadi tetap menjadi fokus minggu ini.

Di antara perdagangan saham, saham Visa turun 5,49% setelah Departemen Kehakiman AS menggugat perusahaan tersebut atas dugaan pelanggaran antimonopoli. Hal ini membebani sektor keuangan yang ditutup melemah 0,92%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari