KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street reli di awal perdagangan pekan ini. Di mana, indeks acuan S&P 500 dan Dow mencapai rekor tertinggi intraday, sementara Nasdaq juga naik, dengan pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan dalam pemerintahan Donald Trump, yang akan datang meningkatkan sentimen investor. Senin (25/11), indeks Dow Jones Industrial Average naik 459,25 poin atau 1,03% menjadi 44.753,77, indeks S&P 500 menguat 43,12 poin atau 0,72% ke 6.012,50 dan indeks Nasdaq Composite menguat 153,88 poin atau 0,81% ke 19.157,53. Indeks Russell 2000, yang melacak saham-saham berkapitalisasi kecil yang berfokus pada pasar domestik, juga naik 1,5%, mendekati level tertinggi sepanjang masa, karena imbal hasil obligasi US Treasury tenor 30 tahun memimpin penurunan di seluruh kurva.
Sentimen bagi bursa saham Amerika Serikat (AS) datang setelah Presiden terpilih Donald Trump mengakhiri spekulasi ketika ia menyebutkan pilihannya untuk jabatan Menteri Keuangan. Di mana, beberapa
investment strategists mengatakan, Bessent dapat mengambil tindakan untuk menahan pinjaman pemerintah lebih lanjut, bahkan saat ia menepati janji kampanye fiskal dan perdagangan. Imbal hasil obligasi US Treasury melonjak setelah kemenangan Trump setelah ekspektasi bahwa kebijakannya, yang dianggap positif bagi ekonomi dan perusahaan besar, dapat memicu tekanan inflasi dan memperlambat laju pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve. Baca Juga:
Bursa Australia Cetak Rekor Tertinggi Senin (25/11), Terkerek Saham Kesehatan "Ia (Bessent) mungkin memiliki pendekatan moderat terhadap tarif dan itu kabar baik, karena salah satu kekhawatiran adalah jika Trump benar-benar mengenakan tarif yang kuat, itu bisa menjadi inflasi dan berarti Fed mungkin harus membalikkan kebijakan moneter saat ini," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, New York. Bank-bank besar menguat, dengan Goldman Sachs naik 0,4%, JP Morgan Chase & Co menguat 0,6% dan Morgan Stanley naik 0,6%, sehingga indeks Bank yang lebih luas menguat 0,9%. Sejalan, saham Tesla naik 0,8%, sementara saham pertumbuhan lainnya seperti Alphabet dan Amazon.com masing-masing menguat 2,1%. Sektor Layanan Konsumen Diskresioner dan Komunikasi masing-masing naik 1,3% dan 1%. Indeks acuan S&P 500 diperdagangkan di atas 6.000 poin, dan telah melonjak lebih dari 4% sejak 4 November. Indeks Russell 2000 telah melonjak lebih dari 8% dalam periode yang sama. Perusahaan pialang Barclays menaikkan perkiraan tahun penuh 2025 untuk S&P 500 menjadi 6.600 poin dari 6.500. Investor baru-baru ini berayun antara ekspektasi jeda versus pemotongan lebih lanjut dalam suku bunga pada pertemuan Federal Reserve bulan Desember. FedWatch Tool dari CME Group menunjukkan kemungkinan hampir 56% bahwa bank sentral akan melakukan pemotongan 25 basis poin lagi. Laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi, pengukur inflasi pilihan bank sentral, akan menjadi perhatian investor pada minggu Thanksgiving ini. Saham Macy's turun 3,5% setelah
operator department store itu menunda publikasi hasil kuartal ketiganya karena masalah akuntansi.
Baca Juga: Data Pasar Modal di BEI Harus Bayar Menuai Kritik Sedangkan saham Bath & Body Works menaikkan perkiraannya untuk laba yang disesuaikan setahun penuh, yang menyebabkan saham pengecer itu naik 21,5%. Peabody Energy turun 1,8% setelah Anglo American memutuskan untuk menjual tambang batu bara pembuatan baja Australia yang tersisa kepada perusahaan itu hingga US$ 3,78 miliar dalam bentuk tunai.
Platform perdagangan ritel Robinhood Markets naik 4% setelah Morgan Stanley menaikkan peringkatnya pada saham itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari