Wall Street Reli, Indeks S&P 500 Ditutup di Level Tertinggi



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street perkasa setelah tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di akhir pekan. Di mana, indeks S&P 500 membukukan rekor penutupan tertinggi untuk pertama kalinya dalam dua tahun. 

Jumat (19/1), indeks S&P 500 ditutup melonjak 1,23% ke 4.839,81 poin, indeks Nasdaq Composite naik 1,70% menjadi 15.310,97 dan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 1,05% menjadi 37.863,80.

Dengan penutupan ini, mengkonfirmasi bahwa S&P 500 telah berada dalam pasar bullish sejak ditutup pada level terendahnya pada 12 Oktober 2022, menurut sebuah ukuran yang juga menempatkan tanggal tersebut sebagai akhir dari pasar bearish.


Dalam aksi jual antara rekor penutupan tertingginya di 4,796.56 pada 3 Januari 2022 dan terendah pada Oktober 2022, S&P 500 anjlok 25%.

“Ini benar-benar hari yang menggembirakan dalam hal aksi, dan 4.800 tentunya merupakan level kunci yang sulit untuk diatasi. Jadi jika kita terus bergerak ke arah ini, itu akan menjadi tanda sentimen yang sangat positif,” kata Lisa Erickson, Head of Public Markets di US Bank Wealth Management di Minneapolis.

Pada sesi ini, saham Nvidia naik 4,2% dan Advanced Micro Devices menguat lebih dari 7% setelah pembuat server Super Micro Computer menaikkan perkiraan laba kuartal kedua, membuat sahamnya melonjak 36%.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Menghijau Didukung Penguatan Saham Chip dan Megacaps

Investor menukarkan saham Nvidia senilai US$ 31 miliar dan saham AMD senilai US$ 23 miliar, turnover lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain mana pun di Wall Street, menurut data LSEG.

Indeks Semikonduktor Philadelphia SE melonjak 4% ke rekor tertinggi, sedangkan indeks sektor teknologi informasi pada indeks S&P 500 melonjak lebih dari 2% ke rekor tertinggi.

Sejalan, saham Microsoft dan Apple, dua perusahaan paling berharga di dunia, sama-sama naik lebih dari 1%.

Saham pembuat chip telah menguat sejak Taiwan Semiconductor Manufacturing Company, pembuat chip kontrak terbesar di dunia, pada hari Rabu mengatakan pihaknya melihat adanya lonjakan permintaan untuk chip kelas atas yang digunakan dalam AI.

Setelah melonjak sepanjang bulan Desember, Wall Street tidak bergerak dalam beberapa pekan terakhir karena investor mengekang ekspektasi Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga segera pada bulan Maret.

Pedagang suku bunga sekarang melihat peluang 52% penurunan suku bunga pada bulan Maret, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Investor saham juga terhibur pada hari Jumat oleh survei pendahuluan Universitas Michigan yang menunjukkan sentimen konsumen membaik pada bulan Januari ke level tertinggi sejak musim panas 2021.

“Rekor harus dipecahkan dan perluasan aksi pasar dalam beberapa bulan terakhir sungguh meyakinkan. Ketahanan perekonomian AS secara umum, dan sebagian besar bisnis pada khususnya, sangat menonjol,” kata Carol Schleif, Chief Investment Officer di BMO Family Office di Minneapolis.

Baca Juga: IHSG Turun 0,19% dalam Sepekan, Cek Proyeksi dan Rekomendasi Saham untuk Pekan Depan

Saham Travelers Cos melonjak 6,7% setelah perusahaan asuransi tersebut memperoleh laba kuartal keempat lebih dari dua kali lipat. 

Sementara saham State Street menguat 2,1% setelah pemberi pinjaman tersebut melaporkan rekor arus masuk bersih di unit Global Advisors pada kuartal keempat.

Selanjutnya, saham Spirit Airlines rebound 17% dari kerugian awal pekan ini karena maskapai ini mempertimbangkan opsi untuk membiayai kembali utangnya yang jatuh tempo pada tahun 2025 di tengah kekhawatiran atas kemampuan maskapai tersebut untuk tetap bertahan.

Di sisi lain, saham iRobot merosot hampir 27% setelah sebuah laporan mengatakan pengawas kompetisi Uni Eropa berencana memblokir akuisisi pembuat vakum robot senilai US$ 1,4 miliar dari Amazon.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari