KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street tampil perkasa dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq yang mencapai rekor penutupan tertinggi, terutama didukung oleh saham-saham teknologi. Sentimen datang setelah investor mencerna data ekonomi yang dapat mendukung awal siklus pelonggaran kebijakan Federal Reserve yang sangat diharapkan. Rabu (5/6), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 96,04 poin atau 0,25% menjadi 38.807,33, indeks S&P 500 menguat 62,69 poin atau 1,18% ke 5.354,03 dan indeks Nasdaq Composite menguat 330,86 poin atau 1,96% ke 17.187,91. Rekor penutupan tertinggi pada indeks S&P 500 sebelumnya adalah 5.321,41 pada 21 Mei. Sedangkan rekor penutupan pada indeks Nasdaq sebelumnya adalah 17.019,88 yang terjadi pada 28 Mei silam.
Saham sektor chip melonjak 4,5%, didukung oleh kenaikan saham Nvidia dan Taiwan Semiconductor Manufacturing. Saham sektor teknologi memimpin kenaikan di antara 11 sektor pada indeks S&P 500. Diikuti oleh saham di sektor komunikasi dan industri. Sementara itu, saham sektor bahan pokok konsumen mengalami penurunan terbesar. Baca Juga:
Wall St: S&P 500 dan Nasdaq Naik, Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Meningkat Laporan penggajian swasta bulan Mei yang rilis pada hari Rabu adalah data terbaru yang menunjukkan pelonggaran ketatnya pasar tenaga kerja yang dapat mendorong The Fed untuk mulai menurunkan suku bunganya di tahun ini. Sebuah laporan pada hari Selasa (4/6) menunjukkan, lowongan pekerjaan turun pada bulan April ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun. “Kami melihat data ekonomi mulai sedikit mereda dan dampaknya adalah Anda melihat tekanan pada suku bunga sedikit bercampur dengan potensi melemahnya data ekonomi, yang merupakan sebuah resep yang cukup bagus untuk pasar obligasi," kata Jack Janasiewicz, manajer portofolio Natixis Investment Managers Solutions di Boston. Pelaku pasar sekarang melihat peluang hampir 69% penurunan suku bunga pada bulan September, menurut alat FedWatch CME. Ekspektasi telah berkisar sekitar 50% minggu lalu. Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun ke level terendah dalam dua bulan pada hari Rabu setelah sebuah laporan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan menjelang laporan ketenagakerjaan pemerintah yang sangat dinantikan pada hari Jumat untuk bulan Mei. Di sisi lain, valuasi pasar Nvidia mencapai level US$ 3 triliun untuk pertama kalinya. Dengan hasil itu, pembuat chip tersebut mengambil alih posisi Apple untuk menjadi perusahaan paling berharga kedua di dunia.
Baca Juga: Prediksi IHSG Untuk Kamis (6/6) di Tengah Pelemahan Rupiah dan FCA Sementara itu, saham Hewlett Packard Enterprise naik 10,7% setelah memperkirakan pendapatan kuartal ketiga di atas ekspektasi pasar, dibantu oleh tingginya permintaan untuk server AI-nya. Sedangkan saham Dollar Tree tergelincir 4,9% setelah perkiraan laba kuartalan yang mengecewakan. Pengecer anggaran tersebut mengatakan akan menjajaki opsi yang mencakup potensi penjualan atau spin-off Family Dollar. Saham CrowdStrike Holdings melonjak 11,9% setelah memperkirakan pendapatan kuartal kedua di atas perkiraan ketika pasar tutup pada hari Selasa. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari