Wall Street rontok diterpa badai ketakutan imbas perang dagang AS-China



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street jatuh pada hari Kamis (3/1) setelah melambatnya aktivitas pabrik di Amerika Serikat menyeruak. Penurunan pendapatan yang mengerikan dari Apple Inc memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Besarnya penurunan pendapatan kuartal selama musim liburan Apple mengirim gelombang kejutan dan menarik turun ketiga indeks saham utama AS hingga lebih dari 2%. Nasdaq, indeks yang sarat dengan saham-saham sarat teknologi, malah mencatat penurunan sampai 3%.

Perusahaan teknologi dalam jajaran S&P 500 juga turun sampai 5,1%. Angka itu merupakan persentase penurunan satu hari terbesar sejak Agustus 2011. Indeks Semiconductor Philadelphia SE mengakhiri sesi dengan 5,9% lebih rendah.


Rabu malam, Kepala Eksekutif Apple Tim Cook menulis dalam surat kepada para investor bahwa perusahaannya belum meramalkan sejauh mana perlambatan ekonomi China diperburuk oleh ketegangan perdagangan AS-China. Saham produsen iPhone turun 10,0%.

Sebuah laporan dari Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas pabrik AS pada bulan Desember mengalami penurunan terbesar sejak Oktober 2008, puncak dari krisis keuangan. Angka PMI-nya, saat ini masih di wilayah ekspansi, mencapai level terendah dalam lebih dari dua tahun.

"Perlambatan Tiongkok sudah diperkirakan tetapi angka ISM hari ini mengejutkan investor. Selama ini tampaknya AS menjadi satu-satunya pelabuhan yang aman dari badai," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York. "Tapi, sekarang, tampaknya pertumbuhan ekonomi kita menghadapi hambatan terkait perdagangan."

"Investor khawatir bahwa ini merupakan indikasi bahwa keadaan bisa semakin memburuk dari sini dan Apple hanyalah puncak gunung es," tambah Stovall.

Para produsen mobil besar melaporkan penjualan mobil baru AS lemah pada bulan Desember, dengan Ford Motor Co dan General Motors Co melaporkan penjualan masing-masing turun 8,8% dan 2,7%. Saham Ford turun 1,5%, sementara GM turun 4,1%.

Dow Jones Industrial Average turun 660,02 poin (2,83%) menjadi 22.686,22. S&P 500 kehilangan 62,14 poin (2,48%) menjadi 2.447,89. Nasdaq Composite turun 202,43 poin (3,04%) menjadi 6.463,50.

Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, semua sektor ditutup merah kecuali saham real estat dan utilitas defensif .

Industri yang sensitif terhadap perdagangan juga membebani Dow, dipimpin oleh Caterpillar Inc, 3M Co dan Boeing Co.

Imbal hasil pada surat utang AS tenor 2 tahun turun di bawah tingkat bunga efektif dana federal untuk pertama kalinya sejak 2008. Perkembangan ini diyakini banyak orang bahwa bank sentral tidak akan dapat melanjutkan kebijakan pengetatan moneter. 

Volume pada perdagangan saham di bursa AS mencapai 8,11 miliar saham, masih di bawah rata-rata 9,16 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana