Wall Street: S&P 500 Berakhir Datar Senin (2/10), Fokus pada Prospek Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks S&P 500 berakhir datar pada hari Senin (2/10). Dengan saham-saham utilitas turun tajam dan para investor menimbang kemungkinan Federal Reserve perlu mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 74,15 poin atau 0,22% menjadi 33.433,35, S&P 500 naik 0,34 poin atau 0,01% pada 4.288,39, dan Nasdaq Composite bertambah 88,45 poin, atau 0,67%, pada 13.307,77.

Gubernur The Fed Michelle Bowman mengatakan bahwa ia tetap bersedia untuk mendukung kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang, jika data menunjukkan perkembangan inflasi terhenti atau berjalan terlalu lambat.


Baca Juga: Lonjakan Yield US Treasury Menekan Wall Street di Awal Perdagangan Senin (2/10)

Bank sentral AS mengatakan bulan lalu bahwa mereka mungkin akan menaikkan suku bunga lagi karena berjuang untuk membawa inflasi lebih dekat ke target tahunan 2%.

"Kami mengakhiri bulan September dengan pasar yang diselimuti ketidakpastian," kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial di Charlotte, North Carolina. Ketiga indeks utama membukukan kerugian untuk bulan September dan kuartal terakhir.

"Memasuki bulan ini, pasar membutuhkan konfirmasi bahwa pendapatan akan terus meningkat. Dan, yang sangat penting bagi pasar adalah memastikan ke mana arah The Fed," katanya.

Krosby menambahkan, investor terus mencermati kenaikan imbal hasil US Treasury. Tetapi kenaikan imbal hasil pada hari Senin terkait dengan kesepakatan untuk mencegah penutupan sebagian pemerintah AS, yang mengurangi permintaan untuk utang sebelum data pekerjaan utama minggu ini.

Sektor utilitas yang sensitif terhadap suku bunga adalah sektor S&P dengan kinerja terburuk, turun 4,7% dalam penurunan persentase satu hari terbesar sejak April 2020.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham DEWA, CMRY, BBNI Untuk Perdagangan Selasa (3/10)

Sementara Energi juga turun tajam seiring dengan penurunan harga minyak dan teknologi naik 1,3%.

Saham Tesla berakhir naik 0,6% meskipun produsen kendaraan listrik ini meleset dari estimasi pasar untuk pengiriman kuartal ketiga.

Data ekonomi menunjukkan aktivitas pabrik AS menurun pada laju yang lebih dangkal dari yang diperkirakan pada bulan September.

Sedangkan belanja konstruksi AS meningkat pada bulan Agustus. Para investor dengan cemas menunggu laporan pekerjaan bulanan AS yang akan dirilis pada hari Jumat.

Perusahaan-perusahaan S&P 500 mulai melaporkan hasil kuartal ketiga akhir bulan ini. Para analis memperkirakan pendapatan nai 1,6% dari kuartal tahun lalu setelah turun 2,8% pada kuartal kedua, menurut data LSEG IBES hari Jumat.

Di antara perusahaan-perusahaan utilitas S&P, saham NextEra Energy turun 9% dan mencapai level terendah dalam sekitar 3-1/2 tahun.

Volume di bursa AS mencapai 10,84 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,49 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto