KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mayoritas Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu (24/3). S&P 500 dan Dow Jones Industrial average naik didorong kenaikan saham sektor keuangan dan energi karena perbaikan ekonomi.

Mengutip Reuters, Rabu (24/3) pada pukul 10:12 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 303,91 poin, atau 0,94%, ke level 32.727,06, dan S&P 500 naik 18,78 poin, atau 0,48%, ke level 3.929,30. Nasdaq Composite turun 27,73 poi

Saham Intel Corp naik 1,5% karena perusahaan dalam upayanya untuk memperluas kapasitas pembuatan chip, mengumumkan rencana untuk menghabiskan sebanyak US$ 20 miliar untuk membangun dua pabrik di Arizona dan membuka pabriknya untuk pelanggan luar.

Saham saingan Taiwan Semiconductor yang terdaftar di AS turun 4%, sementara pembuat peralatan semikonduktor Lam Research Corp, Applied Materials Inc dan ASML Holding naik antara 2,7% dan 6,5%.

Saham energi melonjak sekitar 3% karena harga minyak mentah rebound dari penurunan 6% di sesi terakhir.

Baca Juga: Wall Street jatuh terseret biaya infrastruktur dan potensi kenaikan pajak

Data terbaru menunjukkan aktivitas pabrik AS meningkat pada awal Maret, tetapi gangguan rantai pasokan karena pandemi Covid-19 terus memberikan tekanan biaya bagi produsen.

"Wall Street sedang mencari katalis baru sekarang dan bertanya-tanya apakah kita hanya akan melalui pola lihat-lihat, yang mungkin Anda sebut koreksi tepat waktu daripada koreksi harga," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di Penelitian CFRA di New York seperti dikutip Reuters.

"Paket stimulus terbaru telah disahkan dan orang-orang bertanya-tanya berapa banyak paket infrastruktur baru senilai US$ 3 triliun yang akan disetujui."

Indeks utama Wall Street telah beralih antara keuntungan dan kerugian minggu ini karena pelonggaran imbal hasil obligasi mendorong kembalinya saham-saham teknologi dari energi yang terkait dengan ekonomi dan saham keuangan.

Powell dan Yellen melanjutkan dengar pendapat Kongres mereka pada Rabu, sehari setelah kekhawatiran tentang biaya belanja infrastruktur dan potensi kenaikan pajak membebani saham.

Selanjutnya: Wall Street melemah, menjelang pernyataan The Fed dan Jannet Yellen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi