KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi perdagangan Senin (26/4), didorong oleh Tesla Inc dan saham pertumbuhan kelas berat lainnya menjelang musim laporan pendapatan pekan ini. Melansir
Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 0,18% menjadi berakhir pada 33.981,57 poin. Sedangkan S&P 500 naik 0,18% menjadi 4.187,62 dan Nasdaq Composite naik 0,87% menjadi 14.138,78. Rekor tertinggi penutupan Nasdaq mengonfirmasi berakhirnya koreksi dalam 11% yang dimulai setelah penutupan tertinggi sebelumnya pada 12 Februari, dengan indeks ditutup pada level terendah pada 8 Maret.
Baca Juga: Wall Street menguat, ditopang kenaikan saham Tesla jelang laporan keuangan Dalam perdagangan yang diperpanjang, saham Tesla merosot sekitar 0,4% setelah pembuat mobil listrik itu mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk pendapatan kuartal pertama. Selama sesi perdagangan hari Senin, Tesla telah naik 1,2%. Perusahaan yang merupakan sekitar 40% dari laporan kapitalisasi pasar S&P 500 dari Selasa hingga Kamis, termasuk Microsoft Corp, induk Google Alphabet Inc, Apple Inc dan Facebook Inc. Saham perusahaan-perusahaan tersebut juga naik. Tujuh dari 11 sektor utama indeks S&P 500 naik, dengan indeks energi memimpin dengan kenaikan 0,6%, sementara utilitas dan kebutuhan pokok konsumen turun. Dari 124 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan sejauh ini, 85,5% telah melampaui perkiraan pendapatan analis, dengan data IBES Refinitiv sekarang memprediksi lonjakan pertumbuhan laba sebesar 34,3%. “Kami jauh di atas rata-rata untuk perusahaan yang melaporkan pendapatan. Lebih penting daripada fakta bahwa mereka mengalahkan perkiraan adalah bahwa mereka meningkatkan ekspektasi dan pandangan mereka ke depan, dan itu memberikan dorongan yang baik bagi pasar, "kata Sal Bruno, kepala investasi di IndexIQ.
Baca Juga: IHSG ditutup melemah 0,86%, simak pergerakannya pada perdagangan Selasa (27/4) Investor akan memantau pertemuan dua hari Federal Reserve mulai Selasa, dengan bank sentral AS diperkirakan akan menjelaskan apakah lanskap ketenagakerjaan telah mempengaruhi rencananya untuk meninggalkan suku bunga mendekati nol untuk waktu yang lama dan untuk terus membeli obligasi senilai US$ 120 miliar setiap bulan. Juga yang ada dalam radar investor adalah rilis produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama akhir pekan ini, mengukur laju pemulihan ekonomi di Amerika Serikat. Pelaku pasar juga mengawasi perkembangan baru pada rencana pajak Presiden AS Joe Biden setelah laporan pekan lalu mengatakan dia akan berusaha menggandakan pajak
capital gain menjadi 39,6% untuk orang kaya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto