Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq cetak rekor imbas rilis pendapatan sektor teknologi



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis (29/4), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor setelah rilis pendapatan yang luar biasa dari Apple dan Facebook mendukung reli saham teknologi. Sementara data ekonomi yang optimistis mendukung pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

Mengutip Reuters, Kamis (27/4), pada pukul 09:49 ET, Dow Jones Industrial Average naik 132,64 poin, atau 0,39%, ke level 33.953,02, S&P 500 naik 29,45 poin, atau 0,70% ke level 4.212,63 dan Nasdaq Composite naik 105,39 poin, atau 0,75% ke level 14.156,42.

Saham Apple Inc naik 1,0% setelah membukukan penjualan dan keuntungan, dipimpin penjualan iPhone dan Mac yang jauh lebih kuat dari perkiraan.


Saham Facebook Inc melonjak 6,6% dan mencapai level tertinggi sepanjang masa karena mengalahkan ekspektasi pendapatan dan laba kuartalan dari analis, didorong oleh lonjakan belanja iklan digital selama pandemi.

Baca Juga: Wall Street: Alphabet mendorong S&P 500 ke rekor tertinggi dan menopang Nasdaq

Sektor layanan komunikasi S&P 500, yang menampung Facebook, melonjak 2,4%, memimpin kenaikan di antara 11 sektor S&P utama.

"Kami memperkirakan pendapatan sektor teknologi akan datang dengan kuat dan mereka dengan nyaman melewati bar tinggi yang sangat mengesankan. Tapi juga, itu adalah tanda lain seberapa cepat ekonomi ini terus bangkit kembali," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di LPL Financial seperti dikutip Reuters.

Data menunjukkan ekonomi AS pada kuartal pertama tumbuh lebih cepat, didorong oleh bantuan pemerintah besar-besaran untuk rumah tangga dan bisnis, sementara laporan Pasar Tenaga Kerja menunjukkan 553.000 orang mengajukan tunjangan pengangguran negara bagian pekan lalu, dibandingkan dengan 566.000 pada periode sebelumnya.

"Prospek terus lebih baik ... dan dengan neraca rumah tangga dalam kondisi sangat baik dan ekonomi AS semakin terbuka, kami harus mengharapkan pertumbuhan yang sangat kuat untuk beberapa kuartal yang akan datang," tulis James Knightley, kepala ekonom internasional di ING, dalam catatannya untuk klien.

Saham global memperpanjang kenaikan setelah Federal Reserve mengatakan terlalu dini untuk mempertimbangkan menarik kembali dukungan darurat untuk ekonomi, dan Presiden AS Joe Biden mengusulkan paket stimulus senilai US$ 1,8 triliun.

Pada kesimpulan pertemuan kebijakan terbaru bank sentral AS pada hari Rabu, Gubernur Fed Jerome Powell mengakui pertumbuhan ekonomi, tetapi mengatakan belum ada cukup bukti dari "kemajuan substansial lebih lanjut" menuju pemulihan untuk menjamin perubahan dalam kebijakan.

Selanjutnya: Wall Street terseret koreksi saham Tesla, investor fokus ke kinerja emiten teknologi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi