KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melemah setelah dua dari tiga indeks utama terkoreksi. Tekanan datang dari pelemahan saham Nvidia jelang laporan kinerja kuartalan di minggu ini. Di sisi lain, investor menunggu data inflasi untuk petunjuk tentang jalur pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Senin (26/8), indeks S&P 500 ditutup turun 0,32% ke level 5.616,84, indeks Nasdaq Composite juga melemah 0,85% menjadi 17.725,77 dan indeks Dow Jones Industrial Average berhasil menguat 0,16% ke 41.240,52. Dari 11 sektoral pada indeks S&P 500, enam mengalami penurunan, dipimpin oleh teknologi informasi yang melemah 1,12%. Diikuti oleh penurunan 0,81% pada sektor barang konsumsi
Semenatara, indeks sektor energi melonjak 1,11% menyusul laporan gangguan pasokan minyak di tengah konflik geopolitik di Timur Tengah yang mengangkat harga minyak mentah. Pada sesi kali ini, indeks Nasdaq yang sarat teknologi ditutup melemah, tetapi indeks Dow Jones Industrial Average menguat didukung oleh kenaikan sekitar 1%, masing-masing pada saham Caterpillar dan American Express. Saham Nvidia anjlok 2,25% menjelang laporan kinerja yang dijadwalkan pada hari Rabu (28/8). Ini menjadi peristiwa yang paling diperhatikan di pasar saham AS minggu ini. Baca Juga: Dow dan S&P 500 Naik Tipis Senin (26/8), di Tengah Harapan Pemotongan Suku Bunga Beberapa investor khawatir bahwa jika kinerja Nvidia meleset dari perkiraan dapat menghancurkan reli Wall Street yang selama ini ditopang oleh perusahaan-perusahaan yang terkait dengan AI, termasuk Microsoft, Alphabet dan Meta Platforms. "Nvidia bisa mengecewakan. Saya pikir ketika Anda sampai pada titik di mana mayoritas bahkan tidak menduga bahwa mungkin ada berita buruk, biasanya di situlah Anda mendapatkannya," kata Jake Dollarhide, kepala eksekutif Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma. Pada sesi ini, saham PDD Holdings yang terdaftar di AS anjlok hampir 29% setelah pemilik Temu itu gagal memenuhi ekspektasi pasar untuk pendapatan kuartal kedua. Saham Tesla juga turun 3,2% setelah Kanada, mengikuti jejak AS dan Uni Eropa, mengatakan akan mengenakan tarif 100% pada impor kendaraan listrik China. Saham Boeing BA.N tergelincir 0,85% setelah NASA memilih SpaceX daripada Starliner milik pembuat pesawat itu untuk mengembalikan astronotnya dari luar angkasa tahun depan.