Wall Street: S&P 500 Menguat Tajam, Data Tenaga Kerja Picu Optimisme Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street tampil perkasa setelah terangkat oleh saham Tesla, Nvidia dan saham-saham pertumbuhan megacap lainnya setelah penurunan lowongan pekerjaan bulanan memperkuat ekspektasi jeda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Selasa (29/8), indeks S&P 500 ditutup menguat 1,45% menjadi 4.497,63, indeks Nasdaq Composite naik 1,74% ke 13.943,76 dan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,85% menjadi 34.852,67.

Pada sesi ini, indeks S&P 500 mencatat kenaikan satu hari terkuatnya sejak 2 Juni. Sementara Nasdaq mencatat sesi terkuatnya sejak 28 Juli, dan kedua indeks ditutup pada level tertinggi dalam lebih dari dua minggu.


Kenaikan tajam terjadi setelah Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan mencapai 8,827 juta pada bulan Juli. Realisasi itu turun selama tiga bulan berturut-turut dan menandakan berkurangnya tekanan pasar tenaga kerja.

Investor juga menganalisis laporan dari Conference Board yang menunjukkan kepercayaan konsumen di Amerika Serikat turun menjadi 106,1 pada bulan Agustus, dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 116.

Baca Juga: Wall Street Naik Pada Pembukaan Perdagangan Rabu (29/8), Data Ekonomi AS Jadi Sorotan

Suku bunga berjangka mengisyaratkan 87% kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan bulan September dan 54% kemungkinan akan mempertahankan suku bunga hingga bulan November, menurut FedWatch CME Group.

"Investor mempunyai pola pikir 'Tahukah Anda, mungkin kenaikan suku bunga memang sudah kita lewati. Jadi mari kita membeli kembali saham,'" kata Sam Stovall, Kepala Strategi investasi di CFRA Research.

Di sisi lain, yield obligasi US Treasury tenor acuan 10-tahun turun menjadi 4,11%. Sedangkan yield obligasi US Treasury tenor 2-tahun turun kembali di bawah 5% setelah berada di sekitar level tersebut selama beberapa sesi terakhir.

Penurunan imbal hasil obligasi ini mendukung pertumbuhan saham, dengan saham Nvidia melesat 4,2% dan ditutup pada level tertinggi yang pernah ada.

Saham Tesla juga melonjak 7.7%, bahkan setelah dokumen menunjukkan regulator AS mengirimkan perintah khusus kepada pembuat kendaraan listrik tersebut untuk menanyakan pertanyaan tentang perubahan pada sistem pemantauan pengemudi untuk perangkat lunak Autopilotnya.

Alhasil, penguatan saham Nvidia dan Tesla ini memimpin penguatan di Wall Street, dengan lebih dari US$ 33 miliar diperdagangkan di setiap saham.

Saham Alphabet juga terlihat menguat 2,7% setelah mendapatkan keuntungan dari serangkaian teknologi kecerdasan buatan dan kemitraan baru yang diluncurkan oleh perusahaan induk Google.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari