KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada hari Jumat, S&P 500 berhasil mengakhiri sesi perdagangan dengan kenaikan, meskipun tidak banyak berubah secara mingguan setelah berhasil memulihkan hampir seluruh kerugiannya sejak penurunan tajam pada hari Senin. Penurunan awal minggu tersebut dipicu oleh kekhawatiran akan resesi dan pembalikan posisi perdagangan
carry trade yang didanai yen Jepang secara global. Kinerja sektor teknologi memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500, sementara
Cboe Volatility Index atau "fear gauge" Wall Street, mengalami penurunan setelah melonjak pada awal minggu.
Dampak Data Tenaga Kerja dan Kebijakan Fed
Penurunan besar pada hari Senin terjadi setelah aksi jual tajam minggu sebelumnya, yang disebabkan oleh laporan pekerjaan bulan Juli yang lebih lemah dari yang diharapkan.
Laporan ini memicu kekhawatiran resesi di kalangan investor, yang mulai menarik posisi perdagangan mata uang
carry trade yang melibatkan yen Jepang. Menurut Robert Phipps, Direktur di Per Stirling Capital Management di Austin, Texas, "Investor sedang mencari tanda-tanda dasar pasar." Pada hari Kamis, para pembuat kebijakan Federal Reserve menyatakan keyakinan bahwa inflasi cukup terkendali untuk memungkinkan pemotongan suku bunga di masa mendatang. Mereka juga menyatakan bahwa keputusan terkait besaran dan waktu pemotongan suku bunga akan didasarkan pada data ekonomi yang masuk.
Baca Juga: Wall Street Melemah di Akhir Minggu yang Penuh Gejolak Kinerja Indeks Utama
Pada penutupan hari Jumat, indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 51,05 poin atau 0,13% menjadi 39.497,54. Indeks S&P 500 (SPX) naik 24,85 poin atau 0,47% menjadi 5.344,16, sementara Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 85,28 poin atau 0,51% menjadi 16.745,30. Secara mingguan, S&P 500 turun tipis 0,05%, Dow turun 0,6%, dan Nasdaq turun 0,2%. Michael James, Managing Director of Equity Trading di Wedbush Securities di Los Angeles, menyatakan bahwa "Ketidakpastian dan kecemasan yang signifikan masih akan menghantui pasar sepanjang bulan depan hingga pertemuan Fed berikutnya."
Ekspektasi Pertemuan Federal Reserve Mendatang
The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 17-18 September. Namun, para pelaku pasar masih menimbang apakah pemotongan 25 atau 50 basis poin lebih mungkin terjadi. Berdasarkan
FedWatch Tool dari CME Group, saat ini terdapat kemungkinan 51% untuk pemotongan 50 basis poin, dan 49% untuk pemotongan 25 basis poin. Selain itu, para investor juga menantikan data harga konsumen dan penjualan ritel Amerika Serikat untuk bulan Juli yang akan dirilis minggu depan. Data ini diharapkan dapat memberikan bukti baru mengenai kemungkinan pendaratan lunak bagi ekonomi Amerika.
Kinerja Saham Teknologi dan Individu
Meski terjadi aksi jual baru-baru ini, ketiga indeks utama tetap lebih tinggi secara solid sepanjang tahun ini. Keuntungan besar pada awal 2024 didorong oleh pendapatan kuat dari perusahaan-perusahaan teknologi besar dan optimisme terhadap perkembangan kecerdasan buatan. S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik sekitar 12% sejak 31 Desember, dan aksi jual telah membuat saham-saham teknologi menjadi lebih murah berdasarkan rasio harga terhadap pendapatan. Di antara saham-saham yang mengalami kenaikan pada hari Jumat, penerbit video game
Take-Two Interactive Software (TTWO.O) naik 4,4% setelah mengumumkan bahwa mereka mengharapkan pertumbuhan
net bookings pada tahun fiskal 2026 dan 2027.
Baca Juga: Moody's Turunkan Peringkat Obligasi Apple Selain itu,
Expedia (EXPE.O) juga mengalami kenaikan sebesar 10,2% setelah perusahaan agen perjalanan online ini melampaui ekspektasi analis untuk laba kuartal kedua. Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,13 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,59 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. Di NYSE, jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 1,39 banding 1; sementara di Nasdaq, rasio 1,14 banding 1 lebih menguntungkan saham-saham yang turun. S&P 500 mencatat 15 titik tertinggi baru selama 52 minggu terakhir dan 3 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 52 titik tertinggi baru dan 159 titik terendah baru. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .