NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditransaksikan menurun tadi malam (7/4). Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tergerus 1,1% menjadi 1.845,04. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 1% menjadi 16.245,87. Penurunan juga terlihat pada indeks Nasdaq 100 sebesar 0,9%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi pergerakan indeks. Beberapa di antaranya yakni: Pfizer Inc dan American Express Co yang anjlok lebih dari 3%. Sementara itu, saham Yahoo! Inc dan Apple Inc sama-sama turun 1,6%. Sektor pengembang perumahan juga anjlok 2,3% di mana dua saham properti seperti DR Horton Inc dan KB Home turun lebih dari 2,4%. Jika dilihat, transaksi tadi malam melibatkan 7,6 miliar saham. Angka tersebut 9,3% di atas transaksi tiga bulanan. Ryan Detrick, senior technical strategist Schaeffer's Investment Research di Cincinnati berpendapat, jika melihat data ekonomi yang ada, besar kemungkinan harga saham akan menurun. "Saham-saham berkapitalisasi kecil sudah berguguran dalam sebulan belakangan. Sedangkan saham blue chips cukup tangguh," paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wall Street tak berkutik
NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditransaksikan menurun tadi malam (7/4). Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tergerus 1,1% menjadi 1.845,04. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 1% menjadi 16.245,87. Penurunan juga terlihat pada indeks Nasdaq 100 sebesar 0,9%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi pergerakan indeks. Beberapa di antaranya yakni: Pfizer Inc dan American Express Co yang anjlok lebih dari 3%. Sementara itu, saham Yahoo! Inc dan Apple Inc sama-sama turun 1,6%. Sektor pengembang perumahan juga anjlok 2,3% di mana dua saham properti seperti DR Horton Inc dan KB Home turun lebih dari 2,4%. Jika dilihat, transaksi tadi malam melibatkan 7,6 miliar saham. Angka tersebut 9,3% di atas transaksi tiga bulanan. Ryan Detrick, senior technical strategist Schaeffer's Investment Research di Cincinnati berpendapat, jika melihat data ekonomi yang ada, besar kemungkinan harga saham akan menurun. "Saham-saham berkapitalisasi kecil sudah berguguran dalam sebulan belakangan. Sedangkan saham blue chips cukup tangguh," paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News