NEW YORK. Bursa AS ditutup di zona merah pada penutupan transaksi tadi malam (12/1). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,8% menjadi 2.028,26. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,54% menjadi 17.640,84. Sektor energi anjlok 2,8% setelah harga minyak merosot ke bawah level terendah dalam 5,5 tahun di posisi US$ 46,07 per barel. Penurunan harga minyak terjadi setelah Goldman Sachs Group Inc meramal cadangan minyak dunia akan melonjak pada paruh pertama tahun ini. Kondisi itu sempat membuat harga minyak acuan AS tergerus hingga ke level US$ 41 per barel. "Saat pergerakan harga minyak naik-turun sebesar 1%, maka tingkat ketidakpastian di luar sana sangat tinggi. Biasanya sinyal tersebut bukan sinyal sehat bagi pasar. Dengan masuknya musim rilis kinerja, pertanyaannya adalah seberapa besar penurunan pendapatan yang dialami perusahaan energy?" jelas Matt Maley, Equity Strategist Tabak & Co di Newton, Massacusetts.
Wall Street tak berkutik pasca harga minyak anjlok
NEW YORK. Bursa AS ditutup di zona merah pada penutupan transaksi tadi malam (12/1). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,8% menjadi 2.028,26. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,54% menjadi 17.640,84. Sektor energi anjlok 2,8% setelah harga minyak merosot ke bawah level terendah dalam 5,5 tahun di posisi US$ 46,07 per barel. Penurunan harga minyak terjadi setelah Goldman Sachs Group Inc meramal cadangan minyak dunia akan melonjak pada paruh pertama tahun ini. Kondisi itu sempat membuat harga minyak acuan AS tergerus hingga ke level US$ 41 per barel. "Saat pergerakan harga minyak naik-turun sebesar 1%, maka tingkat ketidakpastian di luar sana sangat tinggi. Biasanya sinyal tersebut bukan sinyal sehat bagi pasar. Dengan masuknya musim rilis kinerja, pertanyaannya adalah seberapa besar penurunan pendapatan yang dialami perusahaan energy?" jelas Matt Maley, Equity Strategist Tabak & Co di Newton, Massacusetts.