Wall Street tak bertenaga tersengat dua isu



NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS dilanda aksi jual pada transaksi perdagangan tadi malam (26/11). Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,2% menjadi 1.406,29 setelah indeks acuan ini melompat 3,6% di sepanjang pekan lalu. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3% menjadi 12.967,37. Volume transaksi perdagangan melibatkan 5,3 miliar saham. Angka itu 13% di bawah volume rata-rata tiga bulanan. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Salah satunya adalah UnitedHealth Group Inc yang turun 0,7% setelah mengumumkan prediksi laba yang turun di bawah estimasi. Selain itu, ada pula saham DreamWorks Animation SKG Inc yang turun 5,2% setelah film "Rise of the Guardians" berada di posisi keempat pada pekan Thanksgiving di Cinema AS. Sedangkan Macy's Inc turun 4,5%.Meski demikian, ada pula saham yang berhasil menanjak. Contohnya adalah Best Buy Co dan EBay Inc yang reli setidaknya 4,9%.  Begitu pula saham Apple Inc naik 3,2% seiring saham-saham teknologi yang mengalami rebound. Selain itu, ada pula sejumlah isu yang turut mempengaruhi arah bursa AS. Yakni, para penentu kebijakan tengah bersiap untuk mendiskusikan mengenai isu fiscal cliff. Selain itu, di Eropa, para pemimpin akan berdiskusi kembali mengenai bantuan bailout bagi Yunani. "Pasar tersengat banyak isu negatif. Ada kemunduran mengenai apa yang terjadi di Uni Eropa atas isu bailout dan permodalan perbankan. Di atas isu tersebut, kami memiliki isu fiscal cliff di AS," jelas Peter Sorrentino dari Huntington Asset Advisors di Cincinnati. Sekadar informasi, anggota Kongres AS akan kembali menggelar pertemuan pada pekan ini setelah sebelumnya reses Thanksgiving. Pertemuan tersebut membahas kesepakatan anggaran untuk menghindari kenaikan pajak otomatis senilai US$ 607 miliar dan pemangkasan anggaran yang akan dimulai pada awal tahun depan. Republik lebih menyetujui peningkatan pendapatan pajak federal, sementara Demokrat lebih condong untuk meningkatkan pajak terhadap orang-orang kaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie