Wall Street terangkat harapan negosiasi dagang yang positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada perdagangan tengah pekan ini. Rabu (11/9), Dow Jones Industrial Average naik 0,85% ke 27.137,04. Indeks S&P 500 naik 0,72% ke 3.000,93. Sedangkan Nasdaq Composite melejit 1,06% ke 8.169,68.

Pasar saham melaju ditopang oleh saham-saham teknologi dan industri yang sensitif terhadap tarif impor. China menunjukkan itikad baik menjelang negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS) pada bulan depan.

Kemarin, China mengumumkan pembebasan tarif untuk sejumlah produk yang berasal dari AS. Langkah ini dinilai sebagai niat baik pada beberapa pekan sebelum pembicaraan dagang kedua negara.


Baca Juga: CDS Menurun, Dana Asing Masuk Lagi premium

Tapi, penasihat senior Gedung Putih mendesak investor untuk bersabar dan menahan ekspektasi yang terlalu tinggi sebelum pertemuan di Washington awal Oktober nanti.

"Pada umumnya, pasar masih yakin kesepakatan mungkin terjadi dan seluruh langkah Gedung Putih dan China ini hanya taktik negosiasi," kata Tim Ghriskey, chief investment strategist Inverness Counsel kepada Reuters.

Meski ada keyakinan yang tinggi, pasar saham akan bergerak tiap hari tergantung tweet dari Presiden AS Donald Trump dan pernyataan dari China. "Saat ini, pasar saham bergerak ke potensi tercapainya kesepakatan dalam rentang waktu yang masuk akal," imbuh Ghriskey.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Bakal Terkerek Sentimen Global

Dalam kicauan, Trump mendesak Federal Reserve untuk memangkas suku bunga ke arah negatif. Biasanya, suku bunga negatif menjadi upaya terakhir untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpuruk.

"Eksperimen suku bunga negatif terbukti memiliki kelemahan, baik oleh European Central Bank (ECB) maupun di Jepang, dan saya pikir AS harus menghindari hal ini dengan cara apa pun," kata Art Hogan, chief market strategist National Securities.

Tapi, pasar saham masih berharap The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis point pada rapat kebijakan moneter pekan depan. Yield US Treasury naik dalam tiga hari terakhir menjelang rapat ECB yang digelar hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati