Wall Street Terangkat Inflasi AS yang Terkendali pada Rabu (11/12)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks acuan S&P 500 Wall Street menguat pada hari Rabu. Reli saham teknologi turut mengangkat Nasdaq di atas tonggak 20.000 poin untuk pertama kalinya, setelah laporan inflasi Amerika Serikat (AS) menambah ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve.

Sedangkan Dow Jones Industrial Average merosot, terseret oleh perusahaan asuransi kesehatan saat anggota parlemen AS memperkenalkan RUU yang dianggap menghambat keuntungan mereka.

Rabu (11/12), Dow Jones Industrial Average turun 99,27 poin atau 0,22% menjadi 44.148,56. Indeks S&P 500 naik 49,28 poin atau 0,82% menjadi 6.084,19. Nasdaq Composite naik 347,65 poin atau 1,77% menjadi 20.034,89.


Lima dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dipimpin oleh kenaikan dalam layanan komunikasi, teknologi, dan layanan konsumen diskresioner.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Berseri Rabu (11/12), Data Inflasi Memperkuat Spekulasi Suku Bunga

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga konsumen AS pada bulan November meningkat paling tinggi dalam tujuh bulan, meskipun secara umum sejalan dengan ekspektasi pasar.

"Nasdaq menguat karena prospek penurunan suku bunga minggu depan dan masih ada ruang untuk bergerak naik," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.

Pasar memperkirakan peluang lebih dari 96% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pekan depan. Peluang ini naik dari peluang 86% sebelum data tersebut, menurut FedWatch Tool milik CME.

Taruhan meningkat setelah laporan ketenagakerjaan hari Jumat, yang menunjukkan peningkatan pengangguran bersamaan dengan lonjakan pertumbuhan lapangan kerja.

Imbal hasil obligasi acuan AS 10 tahun naik 5,2 basis poin menjadi 4,271%.

Baca Juga: IHSG Naik ke 7.464 Hari Ini (11/12), Intip Saham-Saham Dengan Kenaikan Terbesar

"Pasar ekuitas tampaknya bernapas lega karena ini adalah laporan yang stabil," kata Wasif Latif, kepala investasi di Sarmaya Partners di New Jersey.

"Tidak ada kejutan. Tampaknya pasar saham bersiap untuk angka yang lebih tinggi dari yang diharapkan," kata dia.

Harga saham Tesla naik hampir 6% ke rekor tertinggi karena pembuat kendaraan listrik itu memperpanjang reli setelah pemilihan presiden AS.

Harga saham Nvidia dan saham pertumbuhan megacap lainnya, termasuk Alphabet dan Amazon, juga berakhir lebih tinggi, naik antara 1,2% dan 5,5%. Harga saham Apple turun tipis 0,5%.

Baca Juga: Menilik Kinerja Indeks Kompas100 dan Prospeknya Jelang Window Dressing Akhir Tahun

Manajer manfaat farmasi, termasuk Cigna, CVS Health, dan UnitedHealth Group, kehilangan pijakan setelah sekelompok anggota parlemen bipartisan memperkenalkan RUU yang akan memaksa perusahaan asuransi kesehatan atau perantara obat untuk mendivestasikan bisnis farmasi mereka.

Harga saham GameStop naik 7,5% setelah pengecer video game itu melaporkan laba untuk kuartal ketiga karena upaya penghematan biaya.

Broadcom melonjak 6,6% menyusul laporan bahwa Apple bekerja sama dengan perusahaan itu untuk mengembangkan chip server pertamanya yang dirancang khusus untuk kecerdasan buatan.

Macy's turun 0,8% setelah toserba itu memangkas perkiraan laba tahunannya karena permintaan yang terus melemah mengaburkan ekspektasinya untuk musim belanja liburan.

Selanjutnya: Bahlil Sebut Skema Baru Penyaluran Subsidi BBM Diterapkan di Tahun Depan

Menarik Dibaca: Ini Dia Kumpulan Gift Code Ojol The Game 12 Desember 2024 Terupdate

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati