Wall Street Terangkat Saham Megacap Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham utama Wall Street menanjak disokong oleh kenaikan saham-saham dengan pertumbuhan megacap menjelang pekan yang sibuk dengan rilis laporan keuangan dan suku bunga dari bank sentral utama termasuk Federal Reserve.

Senin (30/20) pukul 21.15 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,82% ke 32.679. Indeks S&P 500 menguat 0,77% ke 4.149. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 1,11% ke 12.783.

Saham-saham teknologi dan pertumbuhan besar seperti Nvidia, Amazon.com, Meta Platforms, Alphabet, dan Tesla naik antara 1,3% dan hampir 3%.


Kenaikan tersebut menjadikan layanan komunikasi dan consumer discretionary menjadi peraih keuntungan tertinggi di antara sub-indeks utama S&P 500. Sektor layanan komunikasi dan consumer discretionary masing-masing naik sekitar 1,5%. Sementara sektor teknologi naik sekitar 1%.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.735, GOTO, TLKM, UNVR Paling Banyak Net Sell Asing Hari Ini (30/10)

Membantu kenaikan, harga saham McDonald's naik 0,7% setelah mengalahkan estimasi laba dan penjualan kuartal ketiga.

Harga saham Onsemi merosot 14,5% setelah produsen chip tersebut memperkirakan pendapatan dan laba kuartal keempat di bawah perkiraan.

Apple, Pfizer dan Eli Lilly akan menjadi beberapa perusahaan besar di Wall Street yang melaporkan laporannya pada akhir minggu ini.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada akhir pertemuan kebijakannya pada 1 November, menurut FedWatch CME Group.

Namun, beberapa bagian perekonomian telah terbukti tangguh, sehingga memicu kekhawatiran bahwa bank sentral dapat memberi sinyal kesediaan untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Laporan non-farm payrolls bulan Oktober yang akan dirilis pada hari Jumat akan menjadi salah satu ujian terbaru terhadap ketahanan ekonomi terbesar di dunia ini.

Bank of England dan Bank of Japan juga akan mengumumkan keputusan mengenai suku bunga pada akhir minggu ini.

Baca Juga: Intip Proyeksi IHSG Beserta Rekomendasi Saham Untuk Selasa (31/10)

Di Timur Tengah, pasukan dan tank Israel menyerang kota utama di utara Gaza dari timur dan barat pada hari Senin, tiga hari setelah mereka memulai operasi darat di daerah kantong Palestina.

"Pada hari Jumat ketika serangan ini terjadi, investor benar-benar menghindari risiko. Jadi karena serangan ini tidak sebesar yang diharapkan semua orang, ini adalah kabar baik bagi pasar," kata Anthi Tsouvali, multi-asset strategist at State Street Global Markets kepada Reuters.

Kekhawatiran geopolitik serta lonjakan imbal hasil Treasury telah membebani pasar saham AS bulan ini, menyeret indeks acuan S&P 500 sekitar 10% dari level tertinggi intraday di bulan Juli.

Sementara itu, Departemen Keuangan AS kemungkinan akan meningkatkan jumlah lelang surat utang jangka pendek, surat utang jangka panjang, dan obligasi pada kuartal keempat. Departemen Keuangan AS akan mengumumkan rencana pembiayaannya pada minggu ini untuk mendanai defisit anggaran yang semakin memburuk. Kenaikan imbal hasil selanjutnya dapat semakin menekan saham.

Harga saham Western Digital Corp melonjak 8,1% karena pembuat chip memori tersebut mengungkapkan rencana untuk memisahkan diri menjadi dua perusahaan publik independen. Sementara harga saham Revvity Inc merosot 15,1% karena memangkas perkiraan setahun penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati