Wall Street tergelincir dari level tertinggi setelah data tenaga kerja AS lesu



KONTAN.CO.ID - NEW YORK.  Wall Street tergelincir pada perdagangan hari Jumat (10/1) dari level tertinggi karena investor mengambil untung dan data menunjukkan pertumbuhan pekerjaan pada bulan Desember di Amerika Serikat (AS) lebih lambat dari yang diperkirakan. Meski jatuh, tapi indeks utama bursa saham AS mencatat kenaikan dalam sepekan ini.

Mengutip Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 133,13 poin, atau 0,46%, menjadi 28.823,77, S&P 500  kehilangan 9,35 poin, atau 0,29%, menjadi 3.265,35 dan Nasdaq Composite  turun 24,57 poin, atau 0,27%, menjadi 9.178,86.

Baca Juga: Akhir pekan, Dow Jones berhasil menembus 29.000

AS mencatat pertumbuhan pekerjaan domestik pada Desember 2019 di bawah perkiraan kenaikan sebesar 164.000. Data pemerintah AS menunjukkan, karena laju perekrutan tetap lebih dari cukup untuk menjaga ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah di jalurnya.

Laporan hari Jumat juga menunjukkan tingkat pengangguran berada di dekat level terendah dalam 50 tahun sebesar 3,5% dan pendapatan per jam rata-rata naik 0,1% pada bulan sebelumnya.

"Anda memiliki awal yang sangat kuat untuk tahun ini, dipimpin oleh sejumlah pendukung teknologi, dan laporan pekerjaan yang kurang memuaskan," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.

Itu telah memberi investor alasan untuk mengambil untung, tetapi minggu depan fokusnya akan beralih ke pendapatan, katanya.

Baca Juga: Data tenaga kerja AS lesu, indeks Wall Street malah cetak rekor

Untuk minggu ini, S&P 500 naik 0,9% dan Dow menambahkan 0,7%. Nasdaq naik 1,8% dalam kenaikan minggu kelima berturut-turut.

Editor: Noverius Laoli