Wall Street tergelincir dari rekor tertinggi, ini sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun di awal perdagangan Kamis (26/8). Pasar saham Amerika Serikag (AS) tergelincir dari rekor pada hari ini di tengah data ekonomi yang beragam dan aksi tunggu investor menjelang simposium Jackson Hole.

Kamis (26/8) pukul 21.30 WIB, Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,02% ke 35.397. Indeks S&P 500 melemah 0,10% ke 4.492. Nasdaq Composite turun 0,27% ke 15.004.

Tiga indeks utama Wall Street turun setelah Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan dia skeptis tentang moderasi inflasi pada 2022. Dia menambahkan bahwa bank sentral ingin menyelesaikan pengurangan pembelian obligasi pada akhir kuartal pertama tahun depan.


Baca Juga: Burden sharing menyokong kenaikan pasar obligasi Indonesia

Pidato Gubernur The Fed Jerome Powell di simposium ekonomi Jackson Hole pada hari Jumat akan diawasi ketat untuk petunjuk lebih lanjut tentang waktu penghentian stimulus era pandemi.

"Pasar sangat fokus pada apa yang akan dikatakan tentang tapering dan ini terjadi di akhir Agustus sehingga menjadi sesi perdagangan yang relatif tenang," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut kepada Reuters.

Pavlik menambahkan bahwa The Fed belum tentu mengumumkan langkah tapering pada pertemuan akhir pekan ini. 

Hari ini, Bank of Korea menaikkan suku bunga dari rekor terendah. Bank sentral negeri ginseng ini menjadi bank sentral pertama dari ekonomi utama Asia yang menaikkan suku bunga acuan.

Baca Juga: Simak proyeksi IHSG menjelang simposium Jackson Hole, Jumat (27/8)

Saham AS telah mencapai serangkaian penutupan tertinggi sepanjang masa dalam beberapa sesi terakhir. Kenaikan pasar saham didorong oleh musim pendapatan yang jauh lebih kuat dari perkiraan dan berita positif tentang vaksinasi Covid-19.

Namun, ahli strategi telah memproyeksikan indeks acuan S&P 500 berpotensi tutup pada 4.500 tahun ini. Angka tersebut relatif stabil dari posisi sekarang. Para pengamat melihat pemulihan ekonomi serta pertumbuhan pendapatan kehilangan momentum di tengah lonjakan kasus virus corona dan langkah pengurangan stimulus dari Fed.

Data menunjukkan ekonomi AS tumbuh sedikit lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal kedua.Sementara klaim pengangguran mingguan meningkat 4.000 menjadi 353.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 21 Agustus.

Baca Juga: Ekonom: Burden sharing tidak akan sebabkan hiperinflasi di tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati