KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street turun tipis pada hari Rabu, sehari menjelang rilis data inflasi yang dapat sangat mempengaruhi ekspektasi mengenai waktu penurunan suku bunga dari Federal Reserve. Rabu (28/2), Dow Jones Industrial Average turun 23,39 poin atau 0,06% menjadi 38.949,02, Indeks S&P 500 melemah 8,42 poin atau 0,17% menjadi 5.069,76. Nasdaq Composite kehilangan 87,56 poin atau 0,55% menjadi 15.947,74. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atawa
personal consumption expenditure (PCE), yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, diperkirakan menunjukkan harga naik 0,3% lebih tinggi secara bulanan di bulan Januari.
Pasar saham telah berjuang untuk mempertahankan momentum kenaikan dalam beberapa hari terakhir menjelang rilis data tersebut setelah reli panjang mencapai puncaknya minggu lalu. Bursa efek terangkat oleh potensi kecerdasan buatan (AI) yang dipicu oleh pendapatan kuartalan Nvidia. Bukti inflasi yang tinggi dalam data harga konsumen dan produsen baru-baru ini, ketahanan perekonomian AS, dan komentar dari beberapa pejabat The Fed telah menyebabkan pasar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pertama The Fed menjadi bulan Juni dari sebelumnya bulan Maret.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham HUMI, ISAT, dan MEDC untuk Perdagangan Kamis (29/2) “Sekarang setelah katalis pendapatan tersebut sudah tidak ada lagi, mungkin akan ada sedikit pelemahan karena sekarang pasar harus memperhatikan lintasan inflasi dan reaksi Federal Reserve, apakah itu dengan retorika atau kebijakan yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama," kata Keith Buchanan, manajer portofolio senior di GLOBALT Investments di Atlanta kepada
Reuters. Dia menambahkan, setiap tanda atau gejala kebangkitan inflasi atau secara agregat, pasti akan ditanggapi dengan cukup keras oleh pasar. Data pada hari Rabu mengonfirmasi bahwa ekonomi AS tumbuh dengan kuat pada kuartal keempat berkat belanja konsumen yang kuat, namun tampaknya melambat pada awal tahun 2024. Bersamaan dengan data PCE, laporan klaim pengangguran awal mingguan dan aktivitas manufaktur akan dirilis minggu ini dan juga akan membantu mengukur kekuatan perekonomian dan jalur suku bunga. Presiden Bank Fed Boston Susan Collins kemarin mengatakan bahwa The Fed harus meluangkan waktu untuk menilai data sebelum membuat perubahan kebijakan. Ini dilakukan untuk memastikan dapat memenuhi mandat bank sentral mengenai lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga. Presiden Federal Reserve New York John Williams mengatakan bahwa meskipun masih ada jarak yang harus ditempuh dalam mencapai target inflasi 2% The Fed, peluang penurunan suku bunga terbuka lebar pada tahun ini tergantung pada bagaimana data yang masuk.
Baca Juga: Sektor Keuangan Setir Arah IHSG, Simak Saham Jagoan Analis Harga saham UnitedHealth turun 2,95% sebagai hambatan terbesar pada Dow Jones dan salah satu yang terbesar pada S&P 500. Sebuah laporan pada hari Selasa mengatakan, Departemen Kehakiman AS telah meluncurkan penyelidikan antimonopoli terhadap konglomerat layanan kesehatan tersebut.
Harga saham pemasok peralatan semikonduktor Applied Materials turun 2,62% di tengah berita bahwa mereka menerima panggilan pengadilan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada bulan Februari. Harga saham Beyond Meat melonjak 30,72%. Produsen daging nabati ini bertaruh pada kenaikan harga dan pemotongan biaya besar-besaran untuk membalikkan margin yang terpuruk. Perusahaan mata uang kripto besar Coinbase Global naik 0,7% dan Marathon Digital ditutup menguat 2,38%. Harga kedua perusahaan berakhir jauh dari level tertinggi sebelumnya karena bitcoin melonjak hampir US$ 64,000 sebelum memangkas keuntungan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati