Wall Street Tergelincir: S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Melemah



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street tergelincir dengan dua dari tiga indeks utama ditutup melemah. Di mana, indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup melemah karena terbebani oleh saham chip dan megacap yang koreksi jelang laporan kinerja dari perusahaan teknologi besar di pekan ini. Tetapi, indeks Dow berhasil memperoleh kenaikan yang moderat.

Selasa (30/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 203,40 poin atau 0,5% menjadi 40.743,33, indeks S&P 500 melemah 27,10 poin atau 0,5% ke 5.436,44 dan indeks Nasdaq Composite melemah 222,78 poin atau 1,28% ke 17.147,42.

Indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 naik 0,35% dan indeks S&P value 500 juga menguat 0,52%, didorong oleh saham sektor keuangan yang melonjak 1,19% untuk mengungguli pasar yang lebih luas. 


Hal ini memperpanjang rotasi baru-baru ini dari saham yang lebih mahal karena pasar telah memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini karena tanda-tanda inflasi yang moderat.

Baca Juga: Wall Street Naik, Investor Menanti Laporan Pendapatan Perusahaan Teknologi

Di sisi lain, sektor Energi naik 1,54%, dan keuangan adalah sektor dengan kinerja terbaik dari 11 sektor utama pada indeks S&P. Sementara sektor teknologi melemah 2,2%, dan menjadi yang terlemah pada sesi ini.

Saham megacap turun minggu lalu karena kinerja Tesla yang mengecewakan dan perkiraan pengeluaran Alphabet yang lebih tinggi, yang mendorong aksi jual pasar secara luas.

Microsoft, yang oleh banyak pihak dianggap sebagai pelopor dalam persaingan kecerdasan buatan, melemah 0,89% menjadi US$ 422,92 menjelang kinerja kuartalannya. Setelah bel penutupan, pembuat perangkat lunak itu turun sekitar 5% setelah melaporkan hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi pertumbuhan kuartalan dalam layanan komputasi awan Azure.

Pembuat chip Nvidia, yang dianggap sebagai penerima manfaat utama dari potensi pertumbuhan AI dan pemain terbaik kedua dalam indeks S&P 500 di tahun ini, anjlok 7,04% ke US$ 103,73, membebani saham chip lainnya sehingga menyeret indeks semikonduktor Philadelphia turun 3,88%.

Nama-nama megacap lainnya seperti Apple, Amazon.com dan Meta Platforms, semuanya akan melaporkan kinerja keuangan di minggu ini. Apple naik tipis 0,26% menjadi US$ 218,80, tetapi Amazon turun 0,81% ke US$ 181,71 dan Meta melemah 0,54% ke US$ 463,19 karena masalah valuasi.

"Banyak orang sekarang melihat kecerdasan buatan dan mengatakan ini semua hebat, tetapi bagaimana saya menghasilkan uang darinya," kata Stephen Massocca, wakil presiden senior di Wedbush Securities di San Francisco.

"Secara finansial, perusahaan-perusahaan itu mungkin berjalan cukup baik, tetapi pertanyaannya adalah berapa yang Anda bayar untuk ini? Ini bukan saham yang murah, jadi Anda perlu terjun ke hal-hal ini dengan mata terbuka."

Baca Juga: Aksi Jual Saham Mega Cap, Bursa Saham AS Diprediksi Bisa Jatuh 10%-13% Tahun Ini

Pasar bertaruh pada sedikit peluang bahwa The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin pada akhir pertemuan pembuatan kebijakannya pada hari Rabu, tetapi sepenuhnya memperkirakan pemotongan untuk pertemuan bank sentral AS pada bulan September, FedWatch Tool milik CME menunjukkan.

Beberapa rilis data tenaga kerja dijadwalkan untuk minggu ini, yang berpuncak pada laporan penggajian pemerintah hari Jumat. Pada hari Selasa, Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja menunjukkan 8,18 juta lowongan pekerjaan pada bulan Juni, dibandingkan dengan ekspektasi ekonom sebesar 8 juta.

Di antara saham tunggal, saham Procter & Gamble turun 4,84% ke US$ 161,70 setelah gagal memenuhi ekspektasi penjualan kuartal keempat.

Saham Merck anjlok 9,81% menjadi US$ 115,25 setelah perusahaan farmasi itu memangkas perkiraan laba tahunannya. 

Sejalan, saham CrowdStrike turun 9,72% menjadi US$ 233,65 setelah sebuah laporan bahwa Delta Air Lines meminta kompensasi dari firma keamanan siber dan Microsoft atas gangguan siber global maskapai itu awal bulan ini.

Perusahaan keamanan siber dan layanan cloud F5 FFIV.O melonjak 12,99% ke US$ 200,66 setelah memperkirakan hasil kuartal keempat di atas estimasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari