NEW YORK. Saham-saham di bursa Amerika Serikat melemah. Data ekonomi yang lebih jelek dari perkiraan menekan indeks S&P 500 ke level support.Indeks Dow Jones terpangkas 0,29% ke 14.576,31. Sedangkan indeks S&P 500 menembus ke bawah level 50 hari Moving Average di titik 1.543.Federal Reserve Bank Philadelphia menyatakan bahwa indeks aktivitas bisnis jatuh ke 1,3 dari 2,0 di bulan sebelumnya. Padahal, para ekonom memprediksi angka 3,0. Selain itu, Conference Board merilis data Leading Economic Index yang turun 0,1%, terbalik dari prediksi analis yang naik 0,1%. Ini juga menjadi penurunan pertama indeks tersebut dalam tujuh bulan.Data ekonomi As yang jelek itu menyambung serangkaian data ekonomi global yang belakangan ini mengecewakan. Misalnya, data pertumbuhan ekonomi China serta data penjualan ritel dan data payroll AS pekan lalu.Dalam tiga hari perdagangan terakhir, saham-saham AS di indeks S&P bergerak liar, dengan rentang 1% ke dua arah.kekhawatiran akan permintaan dunia juga telah memicu aksi jual di pasar komoditas. Hal ini pada akhirnya juga melemahkan pasar saham. Meskipun begitu, sejumlah investor masih memanfaatkan koreksi harga saham sebagai kesempatan beli."Anda melihat pasar yang lemah hari ini karena lemahnya data ekonomi. Dan orang-orang mulai sedikit lebih sensitif atas apa yang sebenarnya dinyatakan data kinerja keuangan emiten. Tidak hanya pada apa yang sudah terjadi, tapi apa yang ada di masa yang akan datang," kata Ken Polcari, Direktur Divisi Perdagangan NYSE O'Neil Securities.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wall Street terkoreksi akibat lemahnya data AS
NEW YORK. Saham-saham di bursa Amerika Serikat melemah. Data ekonomi yang lebih jelek dari perkiraan menekan indeks S&P 500 ke level support.Indeks Dow Jones terpangkas 0,29% ke 14.576,31. Sedangkan indeks S&P 500 menembus ke bawah level 50 hari Moving Average di titik 1.543.Federal Reserve Bank Philadelphia menyatakan bahwa indeks aktivitas bisnis jatuh ke 1,3 dari 2,0 di bulan sebelumnya. Padahal, para ekonom memprediksi angka 3,0. Selain itu, Conference Board merilis data Leading Economic Index yang turun 0,1%, terbalik dari prediksi analis yang naik 0,1%. Ini juga menjadi penurunan pertama indeks tersebut dalam tujuh bulan.Data ekonomi As yang jelek itu menyambung serangkaian data ekonomi global yang belakangan ini mengecewakan. Misalnya, data pertumbuhan ekonomi China serta data penjualan ritel dan data payroll AS pekan lalu.Dalam tiga hari perdagangan terakhir, saham-saham AS di indeks S&P bergerak liar, dengan rentang 1% ke dua arah.kekhawatiran akan permintaan dunia juga telah memicu aksi jual di pasar komoditas. Hal ini pada akhirnya juga melemahkan pasar saham. Meskipun begitu, sejumlah investor masih memanfaatkan koreksi harga saham sebagai kesempatan beli."Anda melihat pasar yang lemah hari ini karena lemahnya data ekonomi. Dan orang-orang mulai sedikit lebih sensitif atas apa yang sebenarnya dinyatakan data kinerja keuangan emiten. Tidak hanya pada apa yang sudah terjadi, tapi apa yang ada di masa yang akan datang," kata Ken Polcari, Direktur Divisi Perdagangan NYSE O'Neil Securities.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News