NEW YORK. Setelah reli beberapa hari terakhir, Wall Street ditutup pada zona merah. Sepanjang transaksi, sebenarnya tiga bursa acuan ini berada pada teritori positif, hanya menjelang penutupan, semuanya berbalik arah.Dow Jones Industrial Average (DJIA) mundur 20,88 poin atau 0,15% ke 14.054,49. Indeks S&P 500 minus 1,31 poin atau 0,09% ke 1.514,68 dan bursa teknologi Nasdaq turun 2,07 poin atau 0,07% ke 3.160,19."Indeks sudah berlari dengan luar biasa, jadi penutupan hari ini sangat wajar. Pasar sedikit melakukan aksi jual untuk mengambil keuntungan," jelas Alan Skrainka, chief investment Cornerstone Wealth Management.Menurutnya, investor dihadapkan pada dua katalis di pasar yang berbeda. Namun hal itu tak menyurutkan minat mereka masuk ke pasar modal."Kami memiliki dua kekuatan besar yang bertentangan. Di satu sisi pasar memiliki deleveraging, yaitu angka PDB dengan belanja pemerintah yang turun. Lalu satu sisi kita memiliki stimulus yang sangat besar, dan itu cukup jelas pihak mana yang menang," tambahnya.Saat ini, Wall Street masih dalam euforia keputusan The Federal Reserve yang tetap menempuh quantitative easing lanjutan untuk memulihkan ekonomi AS.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wall Street terkulai karena aksi jual
NEW YORK. Setelah reli beberapa hari terakhir, Wall Street ditutup pada zona merah. Sepanjang transaksi, sebenarnya tiga bursa acuan ini berada pada teritori positif, hanya menjelang penutupan, semuanya berbalik arah.Dow Jones Industrial Average (DJIA) mundur 20,88 poin atau 0,15% ke 14.054,49. Indeks S&P 500 minus 1,31 poin atau 0,09% ke 1.514,68 dan bursa teknologi Nasdaq turun 2,07 poin atau 0,07% ke 3.160,19."Indeks sudah berlari dengan luar biasa, jadi penutupan hari ini sangat wajar. Pasar sedikit melakukan aksi jual untuk mengambil keuntungan," jelas Alan Skrainka, chief investment Cornerstone Wealth Management.Menurutnya, investor dihadapkan pada dua katalis di pasar yang berbeda. Namun hal itu tak menyurutkan minat mereka masuk ke pasar modal."Kami memiliki dua kekuatan besar yang bertentangan. Di satu sisi pasar memiliki deleveraging, yaitu angka PDB dengan belanja pemerintah yang turun. Lalu satu sisi kita memiliki stimulus yang sangat besar, dan itu cukup jelas pihak mana yang menang," tambahnya.Saat ini, Wall Street masih dalam euforia keputusan The Federal Reserve yang tetap menempuh quantitative easing lanjutan untuk memulihkan ekonomi AS.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News