Wall Street terpukul oleh potensi kenaikan suku bunga yang lebih cepat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menjadi alasan Wall Street untuk koreksi setelah tiga hari naik. Selasa (27/2), indeks Dow Jones Industrial Average turun 229 poin atau 1,16% ke 25.410,03.

Indeks S&P 500 pun melorot hingga 1,27% ke 2.744,28. Penurunan Nasdaq pun tak kalah besar. Indeks teknologi ini merosot hingga 1,23% ke 7.330,35.

Powell, yang resmi menjabat bulan ini, memberi sinyal bahwa bank sentral bisa menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali tahun ini untuk menjaga agar ekonomi tidak overheating. Asal tahu, sebelumnya, The Fed berniat menaikkan suku bunga acuan tiga kali tahun ini dan dua kali untuk tahun depan.


"Kam melihat data yang menambah keyakinan bahwa inflasi menanjak menuju target," kata Powell dalam rapat dengar pendapat dengan Kongres, Selasa. Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi global pun makin kuat. Powell bilang, kebijakan fiskal saat ini menjadi lebih stimulatif.

Kate Warne, investment strategist Edward Jones mengatakan, pasar terkoreksi karena pernyataan Powell yang memberi sinyal kenaikan bunga lebih dari antisipasi pasar. "Reaksi pasar juga tidak terlalu dramatis. Investor mulai nyaman kalau suku bunga memang harus naik pelan-pelan sebagai respons pertumbuhan ekonomi," kata Warne kepada CNBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati