KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street jatuh pada hari Jumat (3/9). Perlambatan tajam dalam pertumbuhan pekerjaan bulan lalu memberikan sinyal terkuat bahwa
rebound ekonomi pasca-pandemi kehilangan tenaga. Pada Jumat (3/9) pukul 21.17 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,16% ke 35.386. S&P 500 turun 0,13% ke 4.530. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,18% ke 15.359. Dalam sepekan, Dow Jones tercatat melemah 0,16%. Sedangkan S&P 500 masih menguat 0,52% pekan ini dan Nasdaq melesat 1,49%.
Saham-saham teknologi kelas berat, yang cenderung berkinerja lebih baik di lingkungan suku bunga rendah, termasuk Apple, Alphabet, Tesla Inc dan Facebook naik sebanyak 0,3%.
Baca Juga: Harga emas masih bisa terus naik sebelum tapering Laporan Departemen Tenaga Kerja yang dicermati oleh investor menunjukkan
nonfarm payrolls meningkat 235.000 pekerjaan pada Agustus, jauh meleset dari perkiraan ekonom pada 750.000. Pembayran gaji ini melonjak 1,05 juta pada bulan Juli. "Ini bencana. Angka itu jauh di bawah perkiraan," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York kepada
Reuters. Dia menambahkan bahwa data pembayaran gaji ini tidak memberi tekanan bagi Federal Reserve untuk mengumumkan
tapering. "Tetapi menilai dari apa yang saya lihat, itu adalah dampak kebangkitan Covid-19 dan sektor jasa. Orang-orang tinggal di rumah dan ini akan berubah," ujar Cardillo.
Baca Juga: Rupiah menguat 1,08% dalam sepekan, ini penyebabnya S&P 500 dan Nasdaq telah mencapai level tertinggi sepanjang masa selama beberapa minggu terakhir karena dukungan dari pendapatan emiten yang kuat. Tetapi investor belakangan menjadi lebih berhati-hati karena sinyal
hawkish dari Fed dan lonjakan infeksi.
Pasar tenaga kerja tetap menjadi batu ujian utama bagi The Fed. Gubernur The Fed Jerome Powell mengisyaratkan pekan lalu bahwa mencapai pekerjaan penuh adalah prasyarat bagi bank sentral untuk mulai mengurangi pembelian asetnya. Secara terpisah, data PMI non-manufaktur Institute of Supply Management, yang akan dirilis pada 10:00 ET, diperkirakan menunjukkan aktivitas bisnis yang melambat di industri jasa.
Baca Juga: IHSG berhasil menguat dalam sepekan, kapitalisasi pasar bursa naik 1,28% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati