Wall Street tertahan negosiasi perang dagang yang masih jauh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup mixed pada perdagangan Kamis (24/1). Dow Jones Industrial Average kemarin melemah tipis 0,09% ke 24.553. Indeks Nasdaq justru melaju 0,68% ke 7.073. Indeks S&P 500 menguat 0,14% ke 2.642.

Kinerja emiten kuartal keempat yang mulai bermunculan menjadi sentimen positif pasar saham. Tapi, perang dagang dan shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS) masih membayangi pasar. Shutdown sebagian pemerintah AS kini memasuki hari ke-34.

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan bahwa AS dan China masih jauh dari kesepakatan perdagangan. Komentar ini menekan sentimen positif kinerja emiten.


"Laba emiten yang kuat tertahan oleh risiko politik yang naik dengan cepat. Masih ada harapan, tapi kemudian menteri perdagangan mengatakan bahwa kesepakatan masih jauh. Hal ini tentu menghapus sisi positif," kata Oliver Pursche, vice chairman dan chief market strategist Bruderman Asset Management kepada Reuters.

Pursche mengatakan bahwa pasar akan bergerak di kisaran sempit hingga ada kabar yang menggerakkan pasar. "Tidak ada alasan jual, tapi saat ini juga tidak ada alasan untuk beli," imbuh dia.

Sejumlah emiten merilis laporan keuangan dengan kinerja yang lebih tinggi daripada prediksi. Indeks Nasdaq kemarin dipimpin oleh produsen cip seperti Xilinx Inc dan Lam Research Corp yang mengumumkan kinerja kuartalan lebih tinggi daripada ekspektasi. Texas Intruments Inc yang mencatat laba lebih tinggi daripada prediksi, tapi mencatat penjualan lebih rendah.

Sejumlah emiten penerbangan seperti American Airlines Group Inc, Southwest Airlines Co, dan JetBlue Airways Corp melaporkan laba yang lebih tinggi daripada prediksi.

Hingga saat ini, dari sekitar 20% emiten S&P 500 yang telah melaporkan kinerja, sekitar 75,3% mencatatkan laba lebih tinggi daripada prediksi. Analis memperkirakan, emiten S&P berpotensi mencetak pertumbuhan laba 14,2% di kuartal keempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati