Wall Street tertekan isu penghentian pembelian QE



NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS dilanda aksi jual tadi malam (29/5) di New York. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,7% menjadi 1.648,36. Demikian pula halnya dengan indeks Dow Jones Industrial Average yang turun 0,7% menjadi 15.302,80.Lebih dari 6,6 miliar saham berpindah tangan pada transaksi semalam. Angka tersebut lebih tinggi 5,6% dari transaksi rata-rata tiga bulanan. Sementara itu, sembilan dari sepuluh sektor yang tergabung dalam indeks S&P 500 memberikan sinyal merah. Adapun sektor yang mencatatkan penurunan terbesar adalah sektor barang konsumen dan kesehatan. Saham-saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS di antaranya Johnson & Johnson dan Procter & Gamble Co yang melorot lebih dari 2,2%. Selain itu, ada pula saham Lennar Corp dan PulteGroup Inc yang terjatuh 3,3%. Wall Street memberikan sinyal merah seiring kecemasan investor bahwa the Federal Reserve akan menghentikan program pembelian surat utangnya (quantitative easing) seiring semakin membaiknya perekonomian. "Pada saat tingkat yield semakin tinggi, Anda akan melihat sejumlah sektor terpukul. Pertanyaannya adalah seberapa lama pertumbuhan yang kita alami sekarang ini mampu bertahan?" jelas Peter Jankovkis, co-chief investment officer Oakbrook Investment LLC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie