KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walll Street turun pada awal perdagangan hari ini. Selasa (29/9) pukul 8.57 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,10% ke 27.558. Indeks S&P 500 turun 0,07% ke 3.349. Sedangkan Nasdaq Composite naik tipis 0,02% ke 11.120. Defisit perdagangan barang Amerika Serikat (AS) bulan Agustus meningkat di tengah kenaikan impor. Pebisnis menambah persediaan yang merosot di awal-awal pandemi Covid-19.
Angka ini menunjukkan bahwa perdagangan bisa menekan pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga. Defisit perdagangan naik 3,5% menjadi US$ 82,9 miliar pada bulan lalu. Impor barang meningkat 3,1% menjadi US$ 201,3 miliar, lebih tinggi daripada kenaikan ekspor barang sebesar 2,8% menjadi US$ 118,3 miliar.
Baca Juga: IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan pada Rabu (30/9), simak saham-saham berikut Impor barang dipicu oleh kenaikan barang-barang konsumsi sebesar 7%. Ada juga kenaikan besar pada impor makanan, barang modal, dan barang konsumsi. Tapi impor barang industri turun 4,6%. Selain data ekonomi, pasar saham hari ini akan mencermati debat perdana antara kandidat presidan AS Joe Biden dan Donald Trump. Debat pertama ini berlangsung 90 menit, lime pekan sebelum pemilihan umum. Polling menunjukkan bahwa Biden memimpin secara nasional dan di negara-negara bagian kunci. "Ini sudah akhir bulan dan
rebalancing telah lewat. Pasar mencermati debat malam ini sebagai indikasi bagaimana kebijakan akan diambil dalam 12 bulan ke depan," kata Thomas Hayes, managing member Great Hill Capital kepada
Reuters. Baca Juga: Menguat tipis, ini prediksi pergerakan kurs rupiah untuk Rabu (30/9) Analis Goldman Sachs mengatakan bahwa kemenangan Biden pada pemilihan diikuti dengan Partai Demokrat yang mengendalikan Senat dan DPR, akan menguntungkan perusahaan-perusahaan pada indeks S&P 500 hingga tahun 2024.
Dari sejumlah sektor, sektor energi hijau akan menjadi saham-saham pilihan. Jika Trump menang, maka keuntungan akan berada di perusahaan-perusahaan yang mendapatkan pemangkasan pajak korporasi. "Ini penting dicermati karena potensi perubahan pajak bisa berdampak signifikan terhadap pasar saham," imbuh Hayes.
Baca Juga: Minim sentimen positif, masih ada potensi IHSG melemah lagi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati