Wall Street tumbang 4% akibat peringatan Trump dan prediksi laba yang suram



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street merosot lebih dari 4% setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan bahwa korban meninggal akibat virus corona di AS bisa terus meningkat. Trump mengatakan bahwa masa-masa kritis jumlah korban virus corona akan terasa dalam dua pekan ke depan.

Rabu (1/4), Dow Jones Industrial Average turun 4,44% ke 20.943,51. Indeks S&P 500 turun 4,41% ke 2.470,50. Sejalan, Nasdaq Composite turun 4,41% ke 7.360,58.

Data ekonomi AS pun menunjukkan kondisi suram. Aktivitas manufaktur bulan Maret memang berkontraksi lebih ringan daripada prediksi. Tapi, pesanan baru pabrik jatuh ke level terendah dalam 11 tahun terakhir. 


Selain itu, jumlah pembayaran gaji swasta turun 27.000 pada bulan Maret. ata ADP National Employment Report ini adalah penurunan pertama sejak September 2017. 

Baca Juga: Peringatan Trump: Iran akan bayar mahal jika menyerang fasilitas AS di Irak

Tapi, investor lebih fokus pada komentar Trump dan Gubernur New York Andrew Cuomo tentang kondisi penyebaran Covid-19. Sebagai informasi, New York merupakan negara bagian dengan kasus paling banyak.

"Komentar Trump dan Cuomo menunjukkan bahwa kondisi akan memburuk sebelum akhirnya membaik, kata Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer Independent Advisor Alliance kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa investor tengah menimbang bahwa virus corona akan melanda AS lebih lama daripada perkiraan semula.

Oleh karena itu, Zaccarelli memperkirakan bahwa penurunan pasar saham akan berlangsung lebih lama. "Lebih lama orang-orang tinggal di rumah, akan lebih lama ekonomi dimulai kembali dan akan lebih lama lagi laba korporasi kembali," ujar dia.

Baca Juga: Gedung Putih prediksi kasus kematian akibat corona di AS bisa capai 100.000 orang

Penyebaran virus corona pun menyebabkan investor lebih cemas menunggu kinerja keuangan kuarta pertama yang dimulai sekitar dua pekan. Beberapa emiten telah menarik prediksi. "Kita belum tahu dampak ekonomi dan laba," kata John Augustine, chief investment officer Huntington National Bank kepada Reuters.

Emiten penghuni S&P 500 diperkirakan masuk ke resesi di tahun ini. Menurut prediksi yang dikumpulkan Refinitiv, laba emiten S&P 500 diperkirakan turun 4,3% di kuartal pertama dan turun 10,9% di kuartal kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati