Wall Street tumbang jelang tenggat waktu kesepakatan stimulus AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street merosot di awal pekan ini. Kesepakatan stimulus makin sulit tercapai menjelang tenggat waktu sebelum pemilihan. Hal inilah yang menjadi salah satu pemberat pasar saham.

Senin (19/10), Dow Jones Industrial Average turun 1,44% ke 28.195,42. Indeks S&P 500 terjun 1,63% ke 3.426,92. Sedangkan Nasdaq Composite merosot 1,65% ke 11.478,88.

Tenggat waktu kesepakatan stimulus seharusnya tercapai pada Selasa ini. Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengatakan bahwa untuk mencapai kesepakatan sebelum pemilu, maka proposal harus rampung pada Selasa ini.


Investor juga mengkhawatirkan kenaikan kasus virus corona di AS dan apakah nantinya Presiden AS Donald Trump akan menentang hasil pemilihan. "Kabar stimulus yang tidak muncul lagi menjadi kekhawatiran di tengah kondisi penyebaran virus yang memburuk dan ketidakpastian menjelang pemilihan," kata Mona Mahajan, US Investment Strategist Allianz Global Investors kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG hari ini (20/10) bakal menguat lagi, saham berikut bisa jadi pertimbangan

Pekan lalu, Gedung Putih mengajukan paket stimulus US$ 1,8 triliun yang ditolak Pelosi karena lebih rendah ketimbang proposal dia sebesar US$ 2,2 triliun. Mahajan mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa stimulus kemungkinan akan tetap mengucur setelah pemilihan, siapapun pemenangnya. "Dengan kenaikan kasus corona, stimulus akan menjadi penting," imbuh dia.

Wisconsin kembali menetapkan pembatasan pada Senin kemarin. Gubernur New Mexico memperingatkan bahwa sumber daya kesehatan mungkin tidak akan cukup jika kasus terus meningkat dalam laju yang terjadi saat ini.

Baca Juga: IHSG diramal menguat lagi esok hari, cermati saham-saham ini

Menurut analisis Reuters, jumlah kasus baru Covid-19 di AS pekan lalu naik 13% menjadi lebih dari 393.000. Angka kenaikan tersebut mendekati level puncak pada musim panas.

Hampir 30 juta warga AS telah menyerahkan suara lebih awal dalam pemilihan presiden. Presiden Trump dan lawannya Joe Biden akan beradu dalam debat pada Kamis (22/10). Mahajan mengatakan bahwa pemilihan akan memberatkan sentimen dan ada kekhawatiran tentangan hasil pemilihan.

Baca Juga: Neraca dagang surplus, neraca transaksi berjalan diproyeksi surplus tipis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati